Tak dimungkiri bahwa media sosial saat ini memberikan efek yang luar biasa, bagi apa dan siapa saja. Betapa tidak, rasanya semua lini kehidupan telah berhasil dijamah oleh medsos ini. Cukup sedikit menyentuhkan jari ke gadget, kita akan mengetahui warna-warni dunia, termasuk tempat-tempat baru yang instagrammable dan membuat penasaran.

Pun itu yang menjadi alasanku dan teman-teman untuk mengunjungi salah satu tempat wisata di Kabupaten Lamongan yang satu ini, karena penasaran. Ya, penasaran setelah melihat di medsos ada pohon seperti yang ada di film Harry Potter.

Jika kamu penggemar film Harry Potter atau setidaknya pernah nonton film ini pasti kamu tahu pohon Whomping Willow. Pohon magis raksasa yang cabangnya dapat bergerak ini tumbuh di sekitar sekolah sihir Hogwarts. Nah, pohon semacam ini bisa kita jumpai di dunia nyata, yakni di Lamongan, Jawa Timur.

Berbekal rasa penasaran, akhirnya kami menyusun rencana untuk pergi ke sana. Kawasan wisata Akar Langit menjadi salah satu destinasi dalam wisata religi kali ini meski ia bukan termasuk kawasan wisata religi. Biar para mamah milenial senang, pikir kami selaku panitia. Kita dapat nilai spiritul dengan berziarah ke makam wali, juga bisa berswa foto memuaskan keinginan kami di tempat wisata.

Perjalanan kami bermula pada pukul 06.00 pagi dengan mengendarai bis besar. Seperti perjalanan ziarah pada umumnya, tujuan pertama adalah makam Sunan Ampel di Surabaya. Setelah itu kami melanjutkan perjalanan ke makam Sunan Maulana Malik Ibrahim di Gresik. Dan taraa…sekitar pukul 14.30 kami melanjutkan perjalanan lagi untuk melihat pohon yang membuat penasaran, si Whomping Willow dari Lamongan.

Lokasi dan Rute Wisata Akar Langit Trinil Lamongan

Pohon yang mirip dengan Whomping Willow atau pohon Harry Potter itu berada di kawasan wisata Akar Langit Trinil. Tepatnya di Dusun Lembor, Desa Sendangharjo, Kecamatan Brondong, Kabupaten Lamongan, Jawa Timur. Wisata alami ini berada di kawasan Perhutani dengan luas mencapai 6,3 hektar.

Perjalanan menuju kawasan wisata Akar Langit Trinil bisa ditempuh dengan bis, mobil, ataupun sepeda motor. Jarak dari pusat kota Lamongan sekitar 25 km. Kawasan wisata ini berada di Pantura sehingga ia cocok dijadikan alternatif selain kita mengunjungi WBL (Wisata Bahari Lamongan) dan wisata religi makam Sunan Drajat.

Memasuki kawasan wisata Akar Langit Trinil, kita akan disuguhi pemandangan yang elok nan rupawan dari kerindangan pohon mahoni (Swietenia mahagoni) dan jati (Tectona grandis). Udaranya yang sejuk membuat kita ingin menghirup oksigen sebanyak-banyaknya untuk memenuhi rongga dada.

Jalanan menuju kawasan wisata ini cukup bagus. Walaupun tidak seberapa lebar namun cukup untuk kendaraan sejenis bis. Jalanan yang naik turun cukup membuat sport jantung sehingga sopir hendaknya berhati-hati.

Harga Tiket Masuk Wisata Akar Langit Pohon Trinil Lamongan

Lalu, berapa harga tiket masuknya? Untuk kawasan wisata, harganya sangat terjangkau, yakni Rp.5.000. Pengunjung akan ditarik biaya parkir Rp.5.000 untuk kendaraan roda dua, dan Rp.10.000 untuk biaya parkir kendaraan roda empat sejenis mobil, serta Rp.20.000 untuk bis.

Sejarah Kawasan Wisata Pohon Akar Langit Trinil

Menurut penduduk setempat, sebenarnya Pohon Trinil ini sudah ada sejak lama, hanya saja menjadi heboh alias viral sejak tahun 2017 setelah ada yang mengambil fotonya dan mengunggahnya ke media sosial.

Seperti kebiasaan di desa Sendangharjo, penduduk setempat memanfaatkan hutan untuk  mencari kayu dan dedaunan untuk pakan ternak. Cabang trinil sering untuk tali pengikat kayu maupun pakan ternak.

Selain jati dan mahoni, ada banyak pohon lain yang tumbuh, termasuk semak belukar. Nah, salah satu penduduk menemukan pohon raksasa yang tumbuh di antara semak belukar. Pohon tersebut aneh dan berbeda dengan pohon lain di sekitarnya. Karena virus swafoto alias selfie sudah menjangkiti sebagian besar  rakyat Indonesia, ia pun mengambil foto pohon tersebut dan kemudian mengunggahnya ke sosial media. Dan begitulah. Foto tersebut kemudian viral. Banyaknya orang penasaran membuat  mereka berbondong-bondong datang ke tempat ini.

Kini Pohon Trinil Lamongan tersebut berubah menjadi destinasi wisata yang diminati pengunjung. Apalagi ketika hari libur, pengunjung yang datang bisa mencapai ratusan orang dalam sehari. Kini pejabat Perhutani membangun infrastruktur berkaitan dengan wisata tersebut. Di antaranya berbagai spot foto yang sangat menarik dan tentunya instagrammable.

Keunikan Pohon Akar Langit Trinil

Di antara barisan jati dan mahoni yang kurus tinggi, pohon ini tampak sangat berbeda. Ia memiliki akar yang menjulang ke atas. Akarnya yang besar meliuk-liuk dan bergumul jadi satu membentuk batang berdiameter sekitar 75 centimeter. Kalau dilihat dari kejauhan tampak seperti akar yang tumbuh ke atas langit. Hal inilah yang kemudian membuat warga sekitar menyebutnya sebagai “Akar Langit.”

Sebenarnya, pohon Trinil banyak ditemukan di area tersebut dan sebagian menjuntai dari ketinggian. Pengunjung memanfaatkan akar yang selama ini dimanfaatkan sebagai tali untuk bergelayutan dan tentunya tak lupa, berswafoto.

Warga sekitar kawasan wisata ini menyebut pohon Akar Langit sebagai bunga Kupu-kupu Trinil. Nama bunga kupu-kupu diambil dari bentuk daun yang memiliki dua ujung lancip mirip sayap kupu-kupu. Tanaman ini termasuk family Caesalpineaceae.

Spot Foto

Selain pohon Akar Langit,  di kawasan ini banyak spot foto yang menarik. Di antaranya adalah penataan bambu bentuk kapal di atas bukit, sarang burung raksasa, dan lain-lain. Para pengunjung bisa berfoto di sana dengan latar pemandangan area hutan yang masih alami.

Untuk bisa sampai ke spot foto dengan background hutan, kita harus naik tangga buatan. Cukup melelahkan dan membuat napas tersengal-sengal. Tapi rasa lelah itu terbayarkan saat kita sampai di atas dan memuaskan hasrat untuk berswafoto. Sejuknya udara dan candaan di antara kami membuat perjalanan kali ini sangat mengesankan.