KINI, AKU MAYAT

sudah dua belas tahun aku mendiami mayat
dari kota-kota yang lumpuh dan bisu
mataku gelap. mulutku tak bisa berucap

aku coba berontak, menarik sejarah pengap
dari bawah batu dan menolak semua janji
yang diucap. tapi tetap mayat bagai banjir
masuk ke segala lubang
dan mengepung setiap lapisan

kini, aku mayat. berbaring dengan mayat lain
berbaring dengan kota-kota yang gelap
di luar itu, kekuasaan terus membangun
rencana dengan senyum gemerlap.
dengan perhitungan
yang mantap

Serang,  2020

*

STASIUN KUTOARJO

stasiun semakin gelap
seperti hutan-hutan di seberang impian

malam ini, aku memamah perih
sambil duduk bersila. sambil
menghapus nama-nama kota di kepala 

percakapan makin menepi dalam diri
percakapan terasa makin asing
untuk dikenali

Serang,  2019

*

JIKA AKU HARUS PERGI

:Lemri

jika aku harus pergi
ke mana aku kembali

tanah ini akan terasa lain
sungai akan kehilangan dingin
sawah-sawah akan
kehilangan lumpur dan anyir
cinta akan terkubur
atau berpaling

jauh di bukit kegelapan
aku menuliskan kegelisahan ini
di atas permukaan daun
dan di atas hatiku
yang ngungun 

Serang, 2019

*

DI JALAN ITU

yang kembali bisa saja mati
yang pergi akan selalu abadi

di rahim kenangan
kudirikan rumah tempat
menyalakan api dari perjalanan

di bukit waktu kulihat
musim menyusun rencana
di jalan-jalan gersang itu

Serang,  2020