Pada suatu hari, di gurun pasir besar, hiduplah seekor kadal. Ia bernama Dino. Setiap hari Dino merasa haus karena di sekitar gurun tersebut jarang terdapat air dan makanan. Padahal, semasa hidupnya, Dino hanya ingin mendapatkan tempat yang sangat nyaman, layaknya sebuah surga yang terdapat air dan makanan di sekitarnya.

Saat malam menjelang, Dino tertidur pulas di atas pasir yang panas. Ia bermimpi didatangi seorang malaikat. Malaikat tersebut bercahaya terang. Lebih terang dari sinar matahari, dan berwarna putih. Lebih putih dari salju.

Malaikat tersebut berkata kepada Dino, “Dino, aku tahu kau sangat menginginkan tempat yang nyaman dan terdapat banyak air dan makanan. Jika kau menginginkannya, kau harus menolong hewan yang kesusahan. Setelah kau menolongnya, maka ia akan memberikan sebuah petunjuk menuju surga kecil yang indah dan nyaman.”

“Surga kecil?” tanya Dino.

Tiba-tiba saja malaikat tersebut menghilang, lalu Dino bangun dari mimpinya. Dino berpikir, sepertinya yang dikatakan malaikat itu benar. Ia harus menolong hewan yang meminta bantuan sehingga hewan tersebut akan memberinya sebuah petunjuk menuju surga kecil.

Setelah mengatakan hal itu, tiba-tiba saja datang seekor ular yang meminta pertolongan. Ular tersebut berkata, “Dino, maukah kau mencarikan minyak untuk mengobati lukaku!”

Dino pun memenuhi permintaannya. Ia langsung mencari minyak di gurun dengan cara menggali pasir gurun. Betapa terkejutnya ia, karena walaupun gurun tersebut sangat tandus, ia berhasil mendapatkan minyak. Lalu ia menghampiri ular tersebut dan mengoleskan minyak tadi ke tubuhnya yang terluka. Secara ajaib luka yang ada di tubuh ular pun menutup dan hilang tanpa bekas.

Lalu ular tersebut berterima kasih kepada Dino. Ia kemudian memberi tahu petunjuk menuju surga kecil. Ia mengatakan, “Berjalanlah lurus ke utara. Akan kau temukan sebuah pohon kaktus. Di sanalah surga kecil tersebut berada.”

Dino pun melanjutkan perjalanannya menuju gurun tersebut tanpa makan dan minum. Sesampainya di utara dan menemukan sebuah pohon kaktus, betapa terkejutnya ia melihat di depannya terdapat sebuah surga kecil yang sangat indah.

Di surga kecil tersebut terdapat burung warna-warni yang saling berkicau dan beterbangan, serta terdapat sungai yang airnya jernih dan berlimpah. Juga pohon aneka jenis buah-buahan. Selain itu terdapat pula bunga dan rumput yang sangat hijau.

Tanpa ragu-ragu Dino pun menuju surga kecil tersebut dan ia tinggal di sana selama-lamanya. Dino hidup abadi di sana.

Ternyata tempat tersebut adalah surga kecil yang diberikan khusus kepada hewan yang mau menolong hewan lain. Dino bisa hidup abadi karena sebenarnya ia telah meninggal dalam perjalanan menuju surga kecil tersebut. Secara otomatis jiwanya menuju surga karena telah berbuat baik dengan menolong hewan dan tidak putus asa untuk mencari tempat yang nyaman.[]