KURUNGBUKA.com, KAB. SERANG – Festival Literasik yang diselenggarakan oleh UPA Perpustakaan Untirta bekerjasama dengan Pemkab Serang, Ikapi Banten menggelar acara talkshow bersama Dr. Yasmine Yessy Gusman SH., MBA, di Pendopo Kab. Serang, Sabtu (14/09/2024).
Talkshow yang mengangkat tema tentang Literasi Anak Usia Dini ini dihadiri oleh mahasiswa, pegiat literasi, komunitas, aktivis pendidikan, dan masyarakat umum.
Dr. Firman Hadiansyah, Kepala UPA Perpustakaan Untirta mengatakan bahwa momen Hari Kunjung Perpustakaan ini adalah momen bersama untuk datang ke perpustakaan atau menyelenggarakan acara literasi.
“Kegiatan selebrasi semacam ini tidak kalah penting dibandingkan dengan kegiatan lainnya. Ini bagian dari cara kita agar kegiatan literasi lebih optimal lagi terutama untuk publik,” kata Firman.
Dr. Yasmine Yessy Gusman SH., MBA, selaku pemateri mengatakan bahwa literasi itu tidak hanya terpaku pada membaca dan menulis saja, tapi lebih luas dari itu.
“Literasi dalam arti luas adalah praktik kultural yang berkaitan dengan persoalan sosial dan perilaku,” ujarnya saat memberikan materi.
“Makna berliterasi adalah memahami, melibati, menggunakan, menganalisis, dan mentranformaaikan teks,” tambah Yessy.
Aktris dan pegiat pendidikan ini juga menekankan tentang teori multiple intelligence atau kecerdasan majemuk yang dikemukakan oleh psikolog Howard Gardner.
“Allah menciptakan manusia dengan kecerdasan yang berbeda-beda. Jadi tidak adil kalau kita menghakimi anak hanya karena dia tidak cerdas di satu bidang,” ujarnya.
Yessy juga menyampaikan 9 multiple intelligence atau kecerdasan majemuk. Diantaranya adalah kecerdasan verbal-linguistik, logis-matematis, spasial visual, musikal, kinestetik-jasmani, naturalis, intrapersonal dan interpersonal.
“Kita bisa menutupi kekurangan kita dengan kecerdasan yang lain. Begitu juga dengan anak, kalau dia kesulitan untuk membaca, coba digali kecerdasan yang lainnya,” kata Yessy.
Dia mencontohkan salah satu anak didiknya di taman bacaan yang mempunyai gangguannya pendengaran dan bicara.
“Ada satu anak taman bacaan dia tunawicara dan gangguan pendengaran. Namun ketika diberikan alat lukis, ternyata bagus banget gambarnya. Dan ternyata kecerdasannya di visual,” ungkapnya.
Yessy menekankan kepada orangtua, guru dan semua orang agar tidak menghakimi anak hanya karena tidak bisa si satu keahlian saja. Tapi harus dilihat dari kecerdasan yang lainnya.
Selain acara talkshow, Festival Literasik juga menyelenggarakan bazar buku dari tanggal 12-15 September 2024. (rls/dhe)