kepada diri

aku ingin duduk

memeluk lutut

di bawah pohon bodhi

dan menolak memandang

kekacauan di mana pun

kecuali dalam diri sendiri

aku ingin menumpahkan air mata

untuk hari-hari yang

kulalui dengan sia-sia:

berbicara tentang banyak hal

dan tak sempat mendengar

dari mana kehancuran berasal

aku ingin jatuh

di kedalaman kesunyian

yang jauh

dan tak bisa dijangkau

oleh orang-orang

di sana akan kunyalakan

api kecil kebahagiaan

untuk mencairkan yang beku

dan yang berkali-kali mengganggu pikiranku

aku ingin menggali sumur dadaku

mencari mata air nuraniku

2019

*

kepalaku adalah negara

kepalaku adalah negara

yang penduduknya

selalu berseteru

dan menyukai

perang saudara                    

setiap penduduk

dididik untuk menjauhi

dirinya sendiri

yang murni

setiap penduduk

dididik untuk menjadi orang lain

yang gemar mengurus

hal-hal tak penting

kepalaku adalah negara

dengan penduduknya

yang lupa

di mana seharusnya

kembali ke asal mula

2018

*

semesta di tubuhmu

ada semesta di tubuhmu

ketika kau telanjang

aku mencari tahu

dari lubang mana kita dilahirkan

di ranjang itu, kau tahu

ada banyak hal yang perlu

kita tuntaskan:

menelusuri sejarah

bagaimana adam menanam manusia

di tubuh kekasihnya

dan bagaimana yang lahir dari sana

menjadi biang keladi

hancurnya semesta ini

meski tidak dengan semesta di tubuhmu

di tubuhmu kemudian

laut menguap, menjadi awan

menjadi hujan

menjadi sesuatu yang basah

padi-padi tumbuh

jagung-jagung tumbuh

palawija tumbuh

dan aku memilih jatuh pasrah

seperti orang kalah

di dadamu yang gugup

dan menyimpan desah

di tubuhmu aku tak ingin menanam apa-apa

tak ada filsuf atau penyair di sana

tak ada agamawan

tak ada ilmuwan

tak ada insinyur

tak ada orang-orang luhur

tak ada khalifah

tak ada hamba yang gelisah

tak ada

aku hanya ingin menjadi bagian

dari semesta di tubuhmu

yang itu juga bagian dari milikku

2018

*

bersepakat dengan usia

aku ingin melepas manusia dari penjara kepala ini

manusia yang selalu berharap hidup seribu tahun lagi

betapa hanya sesal kupintal

begitu tahu di sepanjang usiaku

tak bisa apa pun kulakukan kecuali kesia-siaan

harusnya aku bersepakat dengan usiaku

tak perlu memanjangkan angan-angan

hidupku tak mungkin bisa setua waktu

aku tak hendak berteriak lagi:

kenanglah aku kenanglah!

aku ingin mayatku dikuburkan

dan jejak-jejakku dimusnahkan

aku tak mau menjadi sampah

di kepala orang-orang!

2016

*

di makam gus zainal

mesti pada dirimu aku berdendang ini

lelaki dari tanah kediri

orang-orang melahirkan gumam:

kau telah mati, kau telah mati.

padahal kematian hanya bagi

yang tak pernah dikenang

aku bertandang tanpa kembang-kembang

di kuburmu jadi tak ada yang kutaburkan

kecuali suara-suara tembang

di atasmu kamboja mulai tua

meski masih berbunga yang mewangi

kata siapa ajal membuatmu tiada

bahkan suaramu kurasa sampai nadi

2016