KURUNGBUKA.com, JAKARTA – Program Penulisan Mastera adalah kegiatan kesastraan negara anggota Majelis Sastra Asia Tenggara (Mastera) yang dilakukan setiap tahun di Indonesia. Kegiatan ini dimulai sejak 1997 dan diadakan dengan genre berbeda setiap tahunnya, yakni bergilir dengan urutan puisi, cerpen, esai, drama, dan novel. Kegiatan ini diikuti oleh sastrawan muda yang berasal dari negara anggota Mastera, yakni Brunei Darussalam, Indonesia, Malaysia, dan Singapura.
Tahun ini, Program Penulisan Mastera kembali digelar dengan tajuk “Program Penulisan Mastera: Novel” yang berlangsung pada 2-6 September 2024 di Jakarta. Tujuan kegiatan ini adalah untuk memberikan kesempatan kepada satrawan muda dari keempat negara anggota Mastera (Brunei Darussalam, Indonesia, Malaysia, dan Singapura) untuk memperluas wawasan dan kemampuan teknis penulisannya, dengan bertukar pengalaman kreatif sesama peserta dan sastrawan senior.
Salah satu peserta terpilih adalah Ayu Alfiah Jonas, penulis kelahiran Cirebon, Jawa Barat, yang bermukim di Tangerang Selatan. Naskah novel yang Ayu tuliskan berjudul Lagu-Lagu Daerah, mengisahkan perjalanan hidup Mamang Setia, pelantun tembang tarling Cirebon.
“Dalam novel ini, saya bercerita tentang seorang penyanyi lagu khas Cirebon berjudul Warung Pojok yang gagal menjadi manusia dan mempertanyakan bagaimana nasib lagu-lagu daerah di masa depan nanti,” kata dia pada Jumat (06/09/2024).
Ayu merupakan inisiator ruang diskusi filsafat Konklusi (@k.o.n.k.l.u.s.i) dan alumnus UIN Syarif Hidayatullah program studi Filsafat Islam. Semasa kuliah, ia aktif di Teater Syahid, Forum Mahasiswa Ciputat (Formaci), dan Komunitas Sastra Rusabesi. Ia juga merupakan direktur eksekutif Yayasan Demokrasi Indonesia Damai (@demokrasi_id) periode 2021—2023 dan fasilitator program di Muslimah Reformis sejak 2019.
Buku-buku karya Ayu antara lain kumpulan cerita pendek Sebuah Kencan yang Baik (Gambang Buku Budaya, 2017), novel tentang dunia farmasi dan kehidupan Asisten Apoteker berjudul Pelagra (Festival Literasi Tangerang Selatan, 2019), novel eksistensial Kisah Makhluk Berpikir (GDN Press, 2023) yang meraih nominasi Hadiah Sastra Rasa Ayu Utami, dan kumpulan esai feminisme berjudul Perempuan: Agama, Stigma, Cita-cita (Cantrik Pustaka, 2024).
Mastera 2024 menghadirkan penceramah sastrawan senior Ahmad Tohari dan pembimbing dari Malaysia, Prof. Madya Ariff, serta tiga pembimbing dari Indonesia, yaitu Ibu Oka Rusmini, Ibu Fanny J. Poyk, dan Bapak Andrei Aksana. Peserta yang terpilih berjumlah 21 orang dengan rangkaian diskusi karya selama empat hari.
“Hasil penulisan novel akan dikurasi menjadi buku antologi novel untuk diterbitkan dan dipublikasikan secara luas sebagai buku pendukung literasi. Saya sangat berterima kasih mendapatkan kesempatan ini,” ucapnya.
Dengan demikian, keberadaan Mastera akan memberikan manfaat bagi kemajuan dan perkembangan sastra guna memacu pegiat sastra di masa depan. (rls/dhe)