Ada kejadian menarik saat Rektor Untirta Fatah Sulaiman, melantik beberapa pejabat kampus di Ruang Auditorium Untirta, Selasa (9/6/2020). Tidak seperti pelantikan yang biasanya hanya dipenuhi dengan sambutan, kali ini, Fatah mewarnai pelantikan dengan membaca puisi.

Ketika sedang membaca puisi, terlihat Fatah hanyut dalam luapan emosi. Suaranya terdengar gemetar dan sontak hal ini membuat seluruh audien terdiam. Usai membacakan puisi, tepuk tangan dan sorak sorai pun bergemuruh.

Menurut Fatah, puisi itu adalah buah dari isi hatinya, yang ditulis usai salat istikharah. “Saya menulis puisi itu tadi malam, setelah salat istikharah.”

Fatah menambahkan, pembacaan puisi itu ia tunjukkan supaya dalam pelantikan itu lebih berwarna dan tidak hanya terpaku pada hal-hal yang formal.

“Supaya variatif, Kang. Jangan teks formal saja, dengan puisi juga bisa disampaikan pesan-pesan motivasi untuk membangun Untirta secara tegas, tetapi tetep terasa sejuk dengan puisi,” katanya.(Hilman/red)

Berikut adalah cuplikan puisi dari Rektor Untirta Fatah Sulaiman yang diberi judul Jadilah Cahaya, Untirta Juara:

Jangan diam
Saat langkah tertahan
Meraba kabut yang terus menghitam
Berlapis dalam gulita

Sibakkan gelap
Teguh utuh..
Nyalakan suluh dalam temaram
Bersama waktu jangan menyerah meredup
Tetaplah jadi cahaya..

Meski hambatan dan tantangan
Tak berkurang
Tapi juang dan harapan
Jangan pernah hilang

Kenanglah hidup..
Hidup indah bukan karena jabatan
Hidup ini indah oleh karya, teladan dan kebajikan
Tetaplah jadi cahaya
Bersama menata masa depan

UNTIRTA JAWARA