KURUNGBUKA.com – (25/01/2024) Yang menulis esai berharap memberi penasaran. Esai bukan jenis bacaan yang diinginkan dalam kesusastraan di Indonesia. Daftar nama penulis esai dari masa lalu masih terkenang tapi pengetahuan untuk nama-nama baru sering tersendat setelah kemauan berjumpa esai-esai makin menurun.

Di sastra, esai masih kesulitan memikat tapi kita mencatat nama-nama penting, yang telah memberikan esai-esai terpenting dalam arus sastra Indonesia. Mereka berhasil memberi esai yang membuat pembaca penasaran, sejak kalimat atau paragraf awal.

Kita kembali memberi perhatian sejenak untuk esai. William Zinsser memberi petunjuk: “Pembuka harus menyentak pembaca dengan kesegaran, kebaruan, paradoks, humor, kejutan, atau dengan ide nyeleneh, fakta menarik, atau persoalan aneh.”

Yang penting adalah awal atau pembuka. Esai boleh pendek atau panjang. Penulis esai wajib membuat pertaruhannya di pembuka agar tulisan tidak sia-sia atau ditinggalkan pembaca yang jengkel.

“Sesuatu tentu akan bekerja dan berfungsi, sepanjang dapat membangkitkan rasa penasaran dan menarik lengan baju pembaca,” tulis William Zinsser. Kita gampang untuk menyepakati.

Konon, orang-orang yang menulis esai sadar gairah dan resah di paragraf awal. Ada yang berulang menulis kalimat-kalimat. Ada yang mengondisikan tubuh agar paragraf awal tak hanya kalimat yang tertulis. Ia mungkin menguatkan kemauan dengan minum atau merokok, bisa pula mendengarkan lagu sejak permulaan.

William Zinsser berlanjut menasihati: “Setiap paragraf harus memperkuat paragraf sebelumnya. Berilah lebih banyak gagasan untuk menambahkan detail yang padat dan kurangilah menambahkan ‘hiburan’ pada tulisan.”

(William Zinsser, 2015. On Writing Well, Kiblat)

Dukung Kurungbuka.com untuk terus menayangkan karya-karya terbaik penulis di Indonesia. Khusus di kolom ini, dukunganmu sepenuhnya akan diberikan kepada penulisnya. >>> KLIK DI SINI <<<