Abraham Lincoln adalah Presiden Amerika Serikat (AS) ke-16, menjabat sejak 4 Maret 1861. Sebagai pemimpin bagi negaranya, Lincoln berhasil mengeluarkan rakyatnya dari perang sauadara di AS dengan mempertahankan persatuan bangsa serta mampu menghapus perbudakan. Ironisnya, dialah pemimpin AS untuk pertama kali jadi korban pembunuhan.
Di luar konflik yang terjadi, keteguhannya dalam menentang perbudakan memang tidak diragukan lagi. Dengan pengawasan perang secara ketat, pemilihan panglima perang yang selektif, dan pengorganisasiannya pada faksi-faksi di tubuh Partai Republik berjalan dengan baik.

Kebinet yang dibangunnya juga bekerja sama dengan baik. Selain itu, Lincoln berhasil meredakan ketegangan dengan Inggris karena Skandal Trent di tahun 1861.

Dari prestasi-prestasi tersebut, berdasarkan fakta sejarah dikutip dari Kumparan.com, disebutkan bahwa Lincoln adalah seorang yang memiliki minat baca cukup tinggi dan sastra adalah genre buku yang digemarinya. Sehingga ketika ia menjabat sebagai seorang pemimpin, pandangan hidupnya luas, seperti sastra, memilih kemanusiaan sebagai jalannya. Itulah sebabnya mengapa di zamannya, ia sangat membenci perbudakan.

Rupanya, kebiasaan membaca buku ini pun sudah dilakukannya semenja kanak-kanak. Tercatat beberapa buku yang kerap dibacanya semasa kecil adalah cerita fable dan injil, dan setelah dewasa ia banyak membaca buku-buku karya Robert H. Newell, Edgar Allan Poe serta Robert Burns.(red/Kumparan/Wikipedia)