Timur dari Masa Lalu, 36
cukuplah penderitaanku
lebih lama di sini
membuat hatiku bernanah
berkalikali aku memaklumi
tapi hujan tak juga reda
dan kau selalu menembang
lagu yang sama
seraya mengepalkan tangan
diakhiri yel yang itu juga
kubuka peta
jarum kompas berputaran
berhenti di mata timur
pohonpohon mentaok mengirim nubuat
Serang, 15.9.2022
***
Timur dari Masa Lalu, 37
ke alas mentaok
aku menyurat
pada selembar daluang tua
“kami telah di masa depan
mendapatimu tiada”
hanya suara bende dari jauh
yang menyahut
yang menyayat
tak ada juru cerita
membuka masa lalu
membaca masa depan
surat hanya tergolek
di atas bentang peta
sepi sendiri
“apakah kami akan tiada
tanpa juru cerita?”
Serang, 16.9.2022
***
Timur dari Masa Lalu, 38
tapi cintaku yang sederhana
kepadamu
telah pasi
punggungmu terlalu tebal
mata dan hidungmu
sungguh menjulang
aku tak lagi bisa
menahan kakiku
juga hatiku yang remuk redam
ke timur
ke timur aku
mencari juru cerita
mungkin ia tahu
pada masa lalu yang jauh
seseorang (ayahku!) pergi mengembara
ke barat: tanah lahirku
Serang, 17.9.2022
***
Timur dari Masa Lalu, 39
telah kutandai kotakota di timur
pada telapak kakiku yang lepuh
tentu bukan kotakota dalam imajinasi
seorang pengarang
telah kutetapkan juga
rute perjalanan di usia senja
menempuh yang belum kuketahui
rahasia yang berlapislapis
kelahiran, kehadiran, kedirian, kehampaan,
kesadaran, kepastian, kebebasan, kematian
manusia, sebelum dan
sesudah sejarah
terus berjalan di bumi yang fana
memerankan cerita demi cerita
Serang, 18.9.2022
***
Timur dari Masa Lalu, 40
demikianlah akhirnya:
melupakanmu
o, tanah yang menyimpan ariariku
meski harus kutanggung
segala perkara
dan dada yang dihunjam nyeri
kini aku ke timur
lahir sebagai aku yang baru
Serang, 19.9.2022
Image by istockphoto.com
Dukung Kurungbuka.com untuk terus menayangkan karya-karya terbaik penulis di Indonesia dan membagikan berita-berita yang menarik lainnya. >>> KLIK DI SINI <<<