DARI SUNYI PALING BERISIK

selain senja
dan patah bunga
apalagi yang terbuat
dari kata-kata

yang bisa menjelma apa saja
yang diinginkan tuannya,

rasa-rasanya setiap orang
bisa
menjadi tuhan di kepalanya
: masing-masing.

lalu kita menjadi asing
dari jarak yang kian berteriak-teriak
berderak-derak
atau
menggunting almanak —
ataukah

: kita menjadi peta?

(sebelum menutup
dan mengunci pintu sunyi)
aku masih di sini
menetap di ingatanmu

2024

***

SUARA-SUARA YANG BERGAUNG DI KEHENINGAN

“apa pun warna dan rasanya
semua kisah perjalanan layak dituliskan
entah hanya untuk dikenang saat hidup
atau pun nanti setelah tiada”

ini puisi terbuat dari baja ringan
setidaknya awet untuk masa depan
puisi itu serupa pintu
tempat berlalu lalang harapan
ingatan keluar
kenangan masuk

saat kututup
luka lama terkatup
barangkali takkan ada lagi
suara-suara derit yang menjerit
seperti suara kayu yang renta

2024

***

RUANG RENUNG

kehidupan berputar seperti roda
dan juga seperti jarum jam dinding.
pada saat roda berhenti
kita tidak tahu di titik mana kita berada.

pada saat jarum waktu berderai menitik
detik demi detik dan esok hari
kita melihat jam yang sama detik yang sama
namun hal-hal yang kita alami
tidak lagi sama.

waktu boleh saja mengulang kejadian,
namun sejarah tak lagi terulang.
waktu terus berputar ke depan,
kejadian tak lagi sama —
perasaan juga telah berubah —
pikiran melaju, bahkan waktu
tak menyediakan ruang tunggu
seperti di bandara dan stasiun itu.

2024

***

HUMAN INTEREST

Tuhan,
ia butuh ruang
untuk pulang,
pulang pada dirinya sendiri
merenangi kedalaman sunyi
dalam diri

saat ia diinjak
dilindas–dilumuri lumpur
dan dilempari batu
siapa, ada membela?

pada semesta alam
ia meminta
melaju tubuhnya
sebagai kereta

2024

***

ELEGI

cerita kelam dermaga
yang tak pernah letih menampung kesedihan.
bulan menangis langit tertawa
di penghujung almanak —
tubuh waktu yang berderit menjerit.
di balik tembok khusuk mengheningkan diri —
mencatat sunyi yang gaduh.

kalaulah ada yang tertinggal
semoga sebagai kesan pada kesadaran
dan juga perasaan.

2024

***

TEMAN HIDUP

di waktu tidur
kita saling bertukar dengkur
yang tak teratur

tapi jika kita bertengkar
cepat-cepat melingkar
enggan menakar sabar

hingga hari-hari tumbuh tua
udara jadi dingin
kita akan terus bersama
menimba air
dari air mata kita
membasuh umur

dan bahagia
di luar gambar dan kata

2024

***

MATEMATIKANGEN

berkali nyali nyala
bertambah mati kata
berkurang mata bicara
dan aku berbagi kangen denganmu

hasil akhirnya:
aku pergi ke utara
melipat jarak barat ke timur
membentangkan umur
seluas dadamu yang penuh bulu angka

***

JOKPIN REST IN PUISI*

Aku bersunyi
mengheningkan diri
mengenangmu dalam doa dan puisi

Rasa kehilangan
duka sedalam perasaan
nyatanya
sunyi di luar
gaduh di dalam

“Rest in Puisi”
hening di luar
deras di dalam

2024

*) Puisi ini termaktub dalam buku antologi puisi berjudul “Dengan Celana Barunya Ia Pulang (Teras Putiba Indonesia, 2024).”

Image by istockphoto.com