Judul Buku : Mereka yang Tak Pernah Mati
Penulis : Emha Ainun Nadjib
Penerbit : Bentang Pustaka
Tebal : 262 halaman
Cetakan : April 2022
Semenjak muda Emha terkenal sebagai esais paling produktif, ia bisa menulis tema apa saja, kapan saja, dan di mana saja. Baginya menulis sudah seperti menghirup udara, dan hingga di usia senja saat ini ia tetap produktif menulis di caknun.com. Dari web caknun.com inilah Bentang selaku penerbit tinggal menyusun berdasarkan tema dan menerbitkannya untuk publik.
Buku Mereka yang Tak Pernah Mati ini misalnya, dari judul bukunya saja kita bisa menebak apa kira-kira isinya. Di buku ini Emha membocorkan peran penting orang-orang di sekeliling kehidupannya.
Kita diberitahu siapa satu-satunya orang yang dianggap sebagai guru oleh Emha, siapa yang dengan tulus menolong Emha selama masa-masa menggelandang di Jogja, kepada siapa Emha nurut, di saat gejolak masa remajanya yang penuh dengan sikap kritis kerap membuatnya keluar dari sekolah.
Kita juga bisa membaca apresiasi Emha terhadap para personil kyai Kanjeng yang lebih dulu dipanggil Allah, juga catatan khusus terhadap timnas U-19 di bawah asuhan Indra Sjafri, serta secara khusus Emha banyak menghikmahi keluarga besar Koes bersaudara.
Terakhir, Emha memberikan semacam wasiat secara khusus kepada anak cucu keluarga besar Maiyah nusantara dalam menghadapi situasi zaman ke depan yang kian sulit diprediksi.
Melalui kehadiran buku ini, kita bisa belajar bagaimana menghargai setiap manusia tanpa memandang status sosial dan latar belakang identitas formal agamanya.
“Seburuk-buruknya orang lain pasti ada nilai baiknya, sebaik-baik kita ada yang lebih baik dari kita.” (Hlm.34).