KURUNGBUKA.com, SERANG – Disruption Era, atau Era Disrupsi yang saat ini telah berlangsung membuat para publisher dan dunia penerbitan harus mampu beradaptasi dengan pasar. Hal ini rupanya juga menjadi perhatian Ikapi Banten yang baru saja berhasil melaksanakan Hari Buku Nasional di Banten, pertama di Indonesia. Hebatnya, hal tersebut juga direspons dengan animo tinggi masyarakat Banten yang cukup mengejutkan.

“Ini jadi pembuktian kalau Banten memang bisa melaksanakannya,” kata Ketua Ikapi Banten, Andi Suhud, saat diskusi “Creative Leaders: Penerbitan & Penertiban” batch #7, yang disiarkan langsung pada Instagram @fekrafbanten, Minggu (1/8/2021).

“Kenapa berhasil, kami bikin strategi yang berbeda, tidak lewat spanduk atau pamflet-pamflet apalagi masa pandemi, nanti yang datang Satpol PP dan lain sebagainya untuk menertibkan. Walaupun tidak masalah juga karena kami cukup ketat menerapkan prokes,” tuturnya.

“Kemarin kami mendatangi komunitas-komunitas, bertemu pemimpin daerah beraudiensi mengutarakan kegiatan, ini upaya legitimasi bahwa kami diafirmasi oleh pemangku kebijakan,” tambah Andi saat mengenang proses pelaksanaan Hari Buku Nasional di Banten akhir Mei 2021 kemarin.

“Ternyata berhasil. Meski jauh lokasinya tapi tidak menyurutkan masyarakat untuk membeli buku. Bahkan di hari ketiga saking membludaknya kita membuat kloter pengunjung, jadi mereka antre bergantian masuk. Intinya, Apa pun kita harus coba. Harus kita lakukan karena ekonomi kreatif lahir dari gagasan-gagasan,” tambahnya.

Di sisi lain, menurut Wali Kota Cilegon Helldy Agustian, dalam kesempatan yang sama mengatakan, ide-ide kreatif harus dilakukan seperti yang dilakukannya di kota Cilegon yang pada tahun 2014 ia mendirikan Batik Krakatoa di Cilegon.

“Kesempatan itu setiap orang pasti ada tapi persiapannya ada nggak? Itulah yang saya rasakan dan alhamdulillah dipercaya jadi Wali Kota di Cilegon. Kesempatan itu datang sekarang. Kini kami memiliki 10 program. Salah satunya honor RT/RW yang sebelumnya Rp500 ribu sekarang Rp1 juta. Dalam waktu empat bulan, ada empat SMP yang sudah kami buka. Karena di Cilegon sekolah negeri cukup minim. Kita tahu pentingnya pendidikan untuk masyarakat dan berpengaruh untuk masa depannya. Kita ingin SDM ditingkatkan dari sisi pendidikan. Tidak ada kata sulit, jika kita mau pasti bisa,” katanya.

Helldy mengatakan, kunci menuju sukses adalah komitmen, kreatif, konsentrasi atau fokus, konsisten, dan konsekuensi. ”5K ini sering saya sampaikan sebagai motivasi ketika berbagi untuk masyarakat. Saya lagi nyiapin buku Salesman Toyota jadi Wali Kota. Kita mesti mengedukasi generasi ke depan bahwa tidak boleh ada satu orang pun yang membatasi mimpi mereka,” tuturnya yakin.(dhe/lmr)