KURUNGBUKA.com – Di rumah, anak-anak suka bermain dengan beragam benda. Imajinasi yang dimilikinya kadang membutuhkan benda-benda yang mulanya tidak termasuk kategori yang biasa digunakan dalam bermain. Maka, anak-anak mendapatkan kegembiraan yang unik jika berhasil mengubah fungsi beberapa benda untuk kepuasan bermain.
Di dapur, ibu-ibu biasa kehilangan beberapa benda. Yang lazim terjadi, anak-anak mengambilnya untuk bermain. Anak-anak tidak cukup menyasar dapur. Di lemari, anak-anak kadang mengambil buku-buku yang difungsikan dalam bermain menghasilkan gembira. Buku tak selamanya bacaan. Pada suatu hari, buku-buku adalam benda sejenak berkurang sakralnya akibat ulah dan imajinasi anak-anak.
Anak yang bernama Demi dalam novel Little Men (2011) gubahan Louisa May Alcott memiliki kebahagiaan bersama kakek dan keseruan dengan buku. Anak itu mengatakan: “Kakekku, dia tahu segalanya. Dan, dia punya cerita-cerita paling seru di dunia. Waktu aku masih kecil, aku suka bermain dengan buku-bukunya yang tebal untuk membuat jembatan, jalan kereta api, dan rumah-rumah.” Anak yang tidak membaca. Ia memilih bermain. Buku difungsikan secara berbeda dibandingkan kebiasaan dibaca kaum dewasa.
Kita membayangkan kakek yang penyabar. Yang dilakukan anak-anak bukan dosa saat imajinasi bermain tidak bisa dibatasi atau dihalangi. Pada akhirnya, anak mengetahui ada “keajaiban” dalam buku. Anak mulai terpikat dengan kata-kata dan gambar dalam buku. Kakek yang menjadi penuntun atau pembimbing.
Kakek perlahan memberi cerita-cerita yang terkandung dalam buku. Anak itu terkesima. Ia kadang tetap bermain dengan buku tapi mulai sering menikmati cerita-cerita dan kekaguman terhadap gambar-gambar. Anak dalam “permainan” yang makin menakjubkan.
*) Image by Theotraphi
Dukung Kurungbuka.com untuk terus menayangkan karya-karya penulis terbaik dari Indonesia. Khusus di kolom ini, dukunganmu sepenuhnya akan diberikan kepada penulisnya. >>> KLIK DI SINI <<<







