KURUNGBUKA.com – (08/04/2024) Nama yang teringat dengan cerita-cerita memukau: Jorge Luis Borges. Di Indonesia, kita yang membaca edisi terjemahan mudah masuk dalam ketakjuban-ketakjuban. Borges, pencerita ulung. Kita sebagai pembaca merasa “beruntung” sekaligus diserbu misteri-misteri. Cerita-cerita yang diberikannya memang menjadi bacaan taraf dunia.
Pengaruhnya bertebaran yang membuktikan bersastra tanpa sia-sia. Borges yang datang dari benua jauh perlahan sangat akrab dengan kita, yang terbiasa mendapat warisan cerita-cerita menakjubkan dari para leluhur.
Borges menyatakan: “Seorang penulis mesti percaya bahwa apa pun yang terjadi kepadanya adalah instrumen, segalanya terjadi demi suatu tujuan.” Kita tidak terlalu sulit memahaminya. Penulis yang bergerak atau bertumbuh dengan percaya atas semua yang menimpa dirinya. “Segala sesuatu yang terjadi, termasuk penghinaan, rasa malu, kemalangan, segala yang terjadi bagaikan lempung, ibarat bahan untuk gubahannya,” kata Borges.
Makan, ia yang menulis cerita-cerita memampukan penbacanya merasakan dan “menerima” segala hal, dari yang remeh sampai yang agung atau dari brengsek sampai sakral.
Yang kita baca adalah cerita dari kesadaran bertujuan dalam lakon hidup penulis. Pada saat melakoni hidup dan menulis, Borges dalam taraf “matang” dalam mewujudkan cerita-cerita berdasarkan beragam kejadian.
Ia pun berujar: “Hal-hal semacam itu terjadi kepada kita untuk ditransformasi sehingga dari keadaan nestapa itu kita mungkin bisa mencipta dunia lain yang kekal atau setidaknya begitulah yang kita cita-citakan.” Kita agak mengerti meski menyisakan misteri. Borges justru mengajari kita percaya yang tidak semuanya dimengerti.
(Tia Setiadi, 2015, Menggali Sumur dengan Ujung Jarum, Diva Press)
Dukung Kurungbuka.com untuk terus menayangkan karya-karya terbaik penulis di Indonesia. Khusus di kolom ini, dukunganmu sepenuhnya akan diberikan kepada penulisnya. >>> KLIK DI SINI <<<