KURUNGBUKA.com – (28/02/2024) Di kepala, ribuan ide dimiliki dan mendekam saja. Bayangkan saja kepala itu kuburan ide. Yang mengaku mengoleksi ide mungkin bangga dengan dirinya tapi siksa-siksa akan berdatangan. Ide-ide di kepala itu membebani, menjadikan hidup terlalu banyak masalah yang ditanggapi atau dijelaskan.

Ia tidak akan bertahan hanya dengan ide-ide di kepalanya tanpa disampaikan atau diwujudkan. Bagi orang lain, manusia yang mencipta kuburan ide adalah manusia-pikiran, yang hari-harinya berat. Namun, yang memelihara pikiran kadang terhormat dengan koleksinya yang bakal rusak, rapuh, dan punah.

“Menulis sama dengan meletakkan beban itu sehingga pikiran bisa beristirahat,” bujukan Peter Elbow. Ia menyadari bahwa para pemikir di dunia itu banyak. Yang menjadi masalah, pikiran-pikiran dalam kepala tertutup. Padahal, ada beberapa cara untuk mengeluarkan dan mengalirkannya.

Tulisan itu pilihan. Yang menanggung beban pikiran-pikiran, menulis menjadi tindakan yang mengentengkan sekaligus membebaskan. Ia tidak kehilangan ide atau pikiran tapi menggerakkannya dengan kata-kata tertulis, yang mungkin bisa makin hidup.

Manusia bertumbuh dengan berpikir dan berimajinasi, yang itu penghayantannya atas kehidupan. Maka, ia sewajarnya mengumpulkan ide. Ia yang memiliki hak membagikan dan mengungkapkannya agar bertumbuh ajakan dan panggilan mengartikan segala bersama yang lain.

Peter Elbow mengingatkan kemampuan menuliskan pikiran belum dijamin menghasilkan tulisan baik. Jika yang tertulis itu buruk, orang tetap terhormat dengan pikiran-pikirannya. Ia berpesan: “Di sinilah, menulis bisa mempercepat pertumbuhan.” Yang menulis, yang tidak ingin berhenti atau terjerat mutu buruk.

(Peter Elbow, 2007, Writing Without Teachers, Indonesia Publishing)

Dukung Kurungbuka.com untuk terus menayangkan karya-karya terbaik penulis di Indonesia. Khusus di kolom ini, dukunganmu sepenuhnya akan diberikan kepada penulisnya. >>> KLIK DI SINI <<<