Masuk Angin

sesuatu tersesat di tubuhku
terus berputar menghindari jalan buntu
lekas kukirim dua serdadu
satu untuk membuka lubang-lubang
satu untuk memperbaiki rambu jalan
seorang serdadu pulang
dibawanya gambar jalan rusak
lubang yang kadung bungkam
dan penunjuk arah yang berserakan

Bandar Lampung, September 2023

***

Kerokan

Seorang serdadu pulang terlambat
tubuhnya kuyup, suaranya serak,
wajahnya pucat matanya nanar
“mayday! mayday!” katanya berkali-kali
sebelum napasnya habis dan pingsan
lalu kunyalakan api
sebagai tanda meminta bala bantuan
mereka datang
dengan baju perang
“buat jalan baru, antarkan ia pulang!”

Bandar Lampung, September 2023

***

Demam

termometer ragu mencatat
dingin menyergap
ke ulu sukma
rindu hanya kenang
dalam rimbun gelap malam
suhu di ambang peluk
angka-angka terjaga
menyertakan notasi di jemala
dingin tak terbaca
selimut tak mampu mengejanya
gugusan huruf tanpa rupa
lepas dan terhempas
tinggal maya tersisa

Bandar Lampung, September 2023

***

Apotek

Kesembuhan bisa diunduh
pada laman yang terhubung
dengan kecerdasan mainan

Kita tidak bisa mati
Kita tidak akan mati
Kita bisa hancur
tapi akan bereinkarnasi

Kesembuhan bisa kau unggah
pada situs dengan gambar dan angka
yang tersambung dengan kabar
dari orang-orang yang berutang
dan tidak pernah menang

Kita tidak bisa musnah
kita tidak akan musnah
kita bisa pergi
tapi hanya untuk kembali

Kesembuhan adalah mitos
yang bisa dijual dengan harga mahal
di situs berbelanja
yang dikontrak lewat penjara

Bandar Lampung, 26 September 2023

***

Improvisasi Mimpi Buruk

Tak kudapati sudah nyala lampu
orang-orang ingin segera aku tidur
dengan pulas
tapi mimpi buruk datang
setiap kali mata kupejamkan

dingin mulai merambah ke muka
menyebar ke penjuru tubuh
membekukan darah
sepi menyerang ke beranda
Bertubi-tubi

dari sebuah sudut kecil
seseorang muncul
langkahnya bergema
rautnya asing, dari kegelapan
ia memanggil namaku
suaranya berat dan basah

jasadku gemetar, seakan-akan atap kamarku akan runtuh
sebentar, aku tak mengenalnya
matanya menyalak menghunjam nyali
ia mulai bertanya
aku juga bertanya
engkau siapa?
di mana orang-orang yang membopongku tadi?
apakah kau bagian dari mereka?

aku adalah bagian dari perjalanan
setiap engkau akan menemuiku
di gerbang transit menuju yang abadi

ia mulai berbicara, bertanya, menghardik kecil
hingga nyeri tersesat di dada
tercabik-cabik dan hancur
apakah ini mimpi buruk?
mengapa ini begitu nyata,
mengapa sakitnya begitu tertera di ruang indera

siapa tuan yang kau turut dan simpuhi?
ke mana hati kecilmu bersandar?
di labuh mana langkah kakimu berteduh?

aku hanya diam, dan ingin segera bangun
mengapa mimpi buruk bisa sekejam ini
mungkin saat terbangun nanti
aku tak akan pernah tidur lagi
aku memilih terjaga semur hidup
bahkan ketika aku mati

Bandar Lampung, September 2023

Image by istockphoto.com