KURUNGBUKA.com – (29/02/2024) Hari-hari berlalu belum tentu ada kata-kata tertulis. Yang mengalami pergantian hari, yang memiliki pengalaman yang dirasanya unik dan berbeda. Namun, ia hanya mau mengingat, bukan mencatat. Risikonya, ingatan-ingatan itu berguguran saat hari-hari terus berdatangan. Pengalaman-pengalaman yang bermakna dapat merapu.

Yang mengartikan diri dan hari dalam kemungkinan kehilangan makna yang pernah bermunculan. Ia membiarkan nasibnya tanpa tulisan. Maka, beberapa orang pada masa lalu berani menulis catatan harian. Tindakan dalam pergumulan tulisan, pemaknaan, dan ingatan.

Catatan harian tak cuma menyalin dalam kertas. Peter Elbow menerangkan: “Salah satu fungsi catatan harian adalah menciptakan interaksi antara anda dan simbol-simbol di atas kertas.” Yang menulis akan membaca dan memandanginya lagi. Peristiwa yang berbeda dengan saat menuliskannya.

Di kertas, ia dapat melakukan pendalaman, koreksi, dan penyempurnaan. Manfaat: “Jika anda punya dorongan yang kuat dan menulis dengan bebas, di satu pihak akan memberikan jarak dan kendali, tapi di pihak lain sering membuat anda lebih mendalami perasaan itu.”

Dulu, yang terbiasa menulis catatan harian masih membutuhkan kertas. Mereka melihat kata-kata yang ditulis dalam material yang memberi kesan-kesan kedekatan meski kertas mudah rusak. Pada masa sekarang, orang yang membuat catatan harian tidak mengharuskan memakai kertas.

Yang dianjurkan oleh Peter Elbow, yang terbiasa membuat catatan harian yang akan mengerti tulisan dan perasaan. Itulah yang membuatnya berani dalam pembiasaan dan cara menghindari kebuntuan-kebuntuan. Yang menulis dan tulisan pun mengalir.

(Peter Elbow, 2007, Writing Without Teachers, Indonesia Publishing)

Dukung Kurungbuka.com untuk terus menayangkan karya-karya terbaik penulis di Indonesia. Khusus di kolom ini, dukunganmu sepenuhnya akan diberikan kepada penulisnya. >>> KLIK DI SINI <<<