KURUNGBUKA.com – (26/02/2024) Banyak orang yang mengaku ingin bisa membuat tulisan. Namun, awalnya mereka mengungkapkan segala kekurangan dan seribu alasan, yang berkebalikan dengan kesungguhan menghasilkan tulisan. Ada yang sibuk dengan syarat-syarat yang harus dipenuhi secara berat dan menyulitkan.
Ada yang malah sibuk memikirkan kekurangan-kekurangannya, yang pelan-pelan membunuh keinginan. Yang terjadi adalah kesibukan sia-sia tanpa ada perwujudan keinginan. Artinya, tidak pernah ada tulisan jika hanya menuruti kekurangan dan alasan. Maka, menulis bukan sekadar ingin.
Peter Elbow menyatakan: “Asumsi saya adalah kemampuan menulis biasanya misterius bagi kebanyakan orang.” Kita mengartikannya ada kekuatan-kekuatan dalam diri kita, yang memungkinkan bisa membuat tulisan-tulisan. Kekuatan yang tidak lekas tampak. Kita memilikinya tapi belum memunculkannya.
Sialnya, kita kadang tidak bisa menulis setelah merasa gagal mengetahui dan menemukan kekuatan dalam diri. Yang misterius jika salah dipahami juga akan merusak keinginan menjadi penulis. Kita kadang dalam keberuntungan dan keapesan jika memasalahkan yang misterius. Namun, orang yang menyegerakan menulis akan mendekati keberuntungan.
Yang ingin beruntung memilih menulis, bukan berpikir untuk menulis. Kita lanjtukan dengan petuah Peter Elbow: “Menulis jangan dianggap sebagai cara mengirim pesan, tetapi cara menumbuhkan pesan.” Yang sudah menyingkap misteri, menuruti hasratnya dengan tulisan, yang tidak dianjurkan sibuk dalam berkirim pesan.
Pesan penting lagi setelah berani mewujudkan tulisan: “Sebenarnya, menulis adalah transaksi dengan kata-kata.” Yang terpenting adalah penemuan dan pemunculan yang misterius berlanjut dengan membuat tulisa demi tulisan.
(Peter Elbow, 2007, Writing Without Teachers, Indonesia Publishing)
Dukung Kurungbuka.com untuk terus menayangkan karya-karya terbaik penulis di Indonesia. Khusus di kolom ini, dukunganmu sepenuhnya akan diberikan kepada penulisnya. >>> KLIK DI SINI <<<