Pada bulan September lalu, aku mengunjungi wisata alam Camp 165 Padarincang yang berada di Kabupaten Serang Provinsi Banten. Saat itu ada kabar yang menggembirakan bahwa ada perubahan PPKM level 2 ke level 3. Hal itu tentunya menjadi angin segar pagi para wisatawan yang doyan jalan-jalan. Kali ini aku tidak traveling sendirian, aku ditemani oleh teman-teman di Komunitas Rumah Dunia Serang.
Rute perjalanannya kami melewati jalan Palima – Cinangka, jarak tempuh dari Kota Serang ke Camp 165 Padarincang tidak begitu jauh. Waktu yang dihabiskan saat di perjalanan hanya satu jam lebih. Saat di perjalanan, kita akan melihat suasana persawahan yang begitu hijau dan udara yang sejuk juga menyegarkan. Sampailah di Pasar Padarincang, itu artinya bahwa lokasi yang dituju sudah dekat. Terdapat gang di sebelah kiri di Desa Kadubeureum. Kita akan memasuki jalan perkampungan warga, sejauh 300 meter. Pengunjung yang membawa kendaraan roda empat (mobil) harus melanjutkan perjalanan dengan motor karena rute jalannya tidak cukup.
Pengunjung akan melewati jalan setapak, di kiri terdapat aliran sungai yang jernih dan bebatuan besar. Dan di sebelah kanan terdapat lahan persawahan dan perkebunan warga. Saat tiba di pos parkir, pengunjung harus melanjutkan perjalanan dengan jalan kaki sekira 500 meter. Tentu harus sudah dipastikan badan dalam keadaan sehat wal afiat, karena jalanannya yang naik dan turun. Jika cuaca sedang hujan, disarankan memakai sepatu atau sandal gunung karena sudah pasti licin.

Perjalanan yang cukup melelahkan akan dibayar lunas oleh pemandangan alam yang meakjubkan di Camp 165 ini. Fasilitasnya terdapat warung jajanan warga, musala, saung untuk berteduh dan MCK. Dan tentu spot foto yang alami yaitu pemandangan tebing dan sungai. Kuhirup udara yang segar sembari menatap jernihnya sungai.
Menurut Pak Taufik (pengelola), ia menuturkan dahulunya Camp 165 ini namanya Kampung Bedeng. Karena namanya kurang dikenal wisatawan akhirnya diganti jadi Kampung Camp 165. “Jadi arti filsofinya adalah, arti 1 adalah Ihsan, 6 adalah rukun Iman dan 5 adalah rukun Islam,” ucap Pak Taufik saat diwawancarai.
Untuk wisatawan yang hendak berkunjung ke Camp 165 cukup membayar parkir saja Rp5.000 lima ribu rupiah. Juga disediakan wahana permainan seperti River Turbing biayanya Rp50.000 – Rp90.000 dihitung dari kejauhan jarak sungainya, Flying Fox dan Tarzan X cukup membayar Rp20.000.
Selain wahana permainan, bagi wisatawan yang ingin menginap, sudah disediakan penyewaan tenda dengan harga variatif. Dan yang menariknya adalah disediakan juga aneka makanan khas nasi liwet sambal kecombrang, ikan mas bakar dan lain-lain juga tersedia di sini. Jadi bisa bacakan (makan bersama) di sini, tanpa repot-repot bawa bekal dari rumah.

Menurut Kang Irawan salah satu pengunjung Camp 165, “Tempat ini menjadi salah satu wisata favorit saya, hampir satu bulan sekali saya berkunjung ke sini. Selain sungainnya jernih dan bersih juga pemandangannya indah,” tuturnya.
Saat aku menyeburkan badan di sungai Camp 165 ini, kurasakan airnya dingin sekali. Derasnya air sungai membuatku bermain-main dengan air, betapa asiknya. Kurasakan ketenangan jiwa dan pikiran saat mandi di sini. Maka dari itu tunggu apalagi, ayo berwisata ke Camp 165 Padarincang. Mari kita nikmati wisata ala yanga ada di Banten ini!