Oleh Nita Andriani

Perjalanan hari ini kami akan menuju ke Kampung Domba yang bertempat di Pandeglang, Banten. Daerah yang berada tepat di Kaki Gunung Karang. Aku pun bersiap-siap dan membereskan barang-barang yang akan kubawa, sambil memanaskan mesin motor di depan asrama, Aku menyempatkan waktu untuk sarapan pagi sebelum berangkat. Setelah itu, aku pun bergegas menuju rumah temanku.

Tepat jam 08:40 pagi, kami berangkat dari Serang menuju Kampung Domba Pandeglang. Jarak dari Serang ke Kampung Domba diperkirakan 24 KM. Hari itu, jalanan sangat macet karna bertepatan dengan hari Minggu, di mana semua orang keluar untuk berlibur. Walaupun jalanan macet, kami hanya butuh waktu 50 menit untuk sampai ke Kampung Domba dengan menggunakan sepeda motor.

Setelah sampai di lokasi dan memarkirkan motor, aku dan teman langsung menuju ke tempat pembayaran tiket masuk. Hanya dengan merogoh kocek 3000 rupiah kami sudah bisa langsung masuk ke tempat destinasi wisata Kampung Domba.

Begitu masuk gerbang, mataku langsung dimanjakan dengan pemandangan alam yang sangat natural. Selain itu, di sana terdapat peternakan domba dan budidaya sayuran seperti wortel dan tomat. Sedangkan untuk perkebunan, di sini ada perkebunan kopi dan cengkeh.

Sambil melepas lelah, setelah perjalanan yang lumayan jauh, kami mampir ke kafe yang ada di wilayah Kampung Domba, kafe yang dibangun dengan konsep kekinian, tepat menghadap ke hamparan alam yang sangat indah. Kafe ini salah satu tempat untuk berkumpul dan nongkrong para pengunjung yang datang ke Kampung Domba. Ada banyak menu makanan dan minuman yang bisa dipesan di kafe ini dengan harga yang cukup terjangkau.

Sambil seruput es kopi, aku pun asyik melihat pemandangan alam yang terlihat dari ketinggian 270-700mdpl di atas permukaan laut. Sawah yang membentang luas, pepohonan yang sangat rindang, pemukiman warga dan pemandangan landscape kota Pandeglang secara keseluruhan, semuanya terlihat sangat menakjubkan.

Tepat di samping meja kita duduk, temanku telah asyik berfoto ria dengan ponselnya, karena pemandangan di sini sangat pas untuk berfoto, lumayan untuk diunggah ke sosial media. Selain itu, di lokasi juga terdapat meja dan kursi yang telah disusun rapi, tepat di atas peternakan domba untuk bersantai sambil merasakan semilir angin yang sejuk seolah merasuk ke dalam pori-pori kulitku.

Tak terasa dua jam berlalu setelah berkeliling ke semua tempat yang ada di Kampung Domba sambil foto-foto, adzan zuhur pun berkumandang. Kami langsung bergegas menuju musala yang telah tersedia tepat di samping kafe tempat kami nongkrong tadi, dilengkapi dengan tempat berwudu dan kamar mandi yang lumayan terjaga kebersihannya, sebab selalu ada petugas yang menjaga dan membersihkannya. Jika hanya berwudu, pengunjung tidak usah membayar, akan tetapi, jika ingin buang air kecil atau buang air besar, pengunjung harus membayar 2000 rupiah untuk jasa kebersihan.

Liburan untuk melepas penat kali ini cukup mengesankan, semoga di lain waktu aku bisa kembali datang ke Kampung Domba ini, untuk melihat kembali pemandangan alam yang mampu membuat hidup terasa tidak mempunyai beban, bersama teman-teman yang lain agar mereka juga bisa merasakan indahnya pemandangan alam di Kampung Domba ini.

Pukul 14.00 aku dan temanku memutuskan untuk kembali ke Serang, di perjalanan pulang kami berdua terjebak macet sekitar 1 KM tepatnya di Pasar Baros, karena Minggu sore merupakan waktu arus balik orang-orang yang telah pergi berlibur. Kurang lebih satu jam setengah untuk kami bisa sampai ke Kota Serang, dan akhirnya kami sampai dengan selamat.

Sampai jumpa kembali Kota Pandeglang, semoga di lain kesempatan aku bisa berlibur kembali ke sana!