KURUNGBUKA.com, TANGERANG SELATAN – Hello Motion High School Ciputat hadirkan dua penulis nasional, Ade Ubaidil dan Aksan Taqwin Embe dalam gelaran acara ‘Meet The Master’ pada Senin (20/05/2024) di lantai 3 aula sekolah.

Meet The Master adalah program rutin mereka yang diadakan setiap bulannya dan menghadirkan para praktisi di bidang yang digelutinya. Bayu Murdiyanto, selaku guru bahasa Indonesia dan penanggungjawab acara menjelaskan tujuan diadakannya kegiatan ini.

“Acara ini sebenarnya ingin dilaksanakan bulan lalu, namun tertunda, dan baru bisa dilaksanakan bulan ini. Tujuannya dilaksanakan acara ini adalah agar mereka dapat belajar langsung bersama praktisi atau ahlinya,” ungkapnya.

Ade Ubaidil menceritakan awal mula terlibat dalam project film ‘Yuni’ hingga mendapatkan kesempatan menuliskan novel adaptasi dari skenarionya.

“Berawal dari sering membuat film pendek berbahasa daerah Banten, Jaseng (Jawa Serang/red), akhirnya ditawari sebagai dialect coach. Kebetulan film Yuni berlatar di Banten dan full berbahasa daerah Banten. Kesempatan tidak akan datang dua kali, jadi saya langsung mau,” kisahnya.

Ade menambahkan, dia tak menyangka menulis yang awalnya hobi bisa menjadi profesi hingga hari ini.

“Saya tak mau melepaskan peluang. Ketika dia datang saya manfaatkan sebaik mungkin. Saya menawarkan diri untuk menuliskan novelnya, ternyata disambut baik oleh Mbak Kamila selaku sutradara dan penulis skenarionya,” lanjutnya.

Sementara itu, Aksan yang juga seorang guru mengungkapkan mulanya pilihan menjadi guru adalah dorongan dari orang tuanya.

“Bapak Ibu pingin saya jadi guru. Makanya saya kuliah di jurusan pendidikan bahasa dan Sastra Indonesia. Barulah setelah itu kegemaran membaca dan menulis mulai tumbuh,” terangnya.

Ia mengaku sudah menulis sejak tahun 2009 dan menerbitkan beberapa buku. Honor yang diterimanya dari salah satu tabloid membuatnya senang meskipun bernilai kecil.

“Saya ingat honor tulisan pertama saya kecil sekali, tapi saya seneng banget, karena hasil dari keringat sendiri,” jelasnya.

Citra, salah seorang siswi yang hadir bertanya bagaimana cara mengatur ide.

“Ketika nulis, suka ada ide tiba-tiba datang. Akhirnya tulisan saya nggak selesai-selesai. Ada tipsnya nggak, Kak?” tanyanya.

Ade mengatakan sebaiknya sebelum menulis kita tahu untuk apa kita menulis, karena motivasi akan berpengaruh dengan komitmen yang kita buat.

“Tentukan deadline. Kita nulis untuk lombakah? Mendapatkan uang? Ketenaran? Kita tentukan dulu tujuannya. Bila ada ide muncul tiba-tiba biasanya saya tulis dan simpan di folder khusus seperti gudang naskah. Suatu saat bisa kita kembangkan lebih dalam lagi,” jawab Ade.

Total peserta yang hadir kurang lebih 150 siswa-siswi yang cukup antusias dan aktif memberikan pertanyaan. Acara ditutup dengan sesi foto bersama. (dhe)