Kegiatan membaca diyakini dapat membangun sebuah kota yang sejahtera sumber daya manusianya. Begitulah yang dilakukan Forum Taman Bacaan Masyarakat (FTBM) Cilegon dengan menggelar diskusi bertajuk, Memandang Masa Depan Kota Cilegon dan Cita-cita Kota Baca di Aula Rumah Baca Al-Hadi, Perumnas Bumi Cibeber Kencana, Cilegon. Minggu (16/12) lalu.
Ismet El-Siruni, ketua FTBM Cilegon yang menjadi pembicara bersama Muhammad Rois Rinaldi selaku sastrawan Cilegon mengatakan, sudah saatnya para pegiat literasi di Kota Cilegon menjadi garda terdepan dalam gerakan literasi dengan program kreatif tanpa meninggalkan kearifan lokal. Dirinya mengaku siap berjuang demi terwujudnya Kota Baca.
“Untuk menuju ke arah terwujudnya pembangunan kota baca di Cilegon, kita perlu adanya kerjasama antar TBM, komunitas, media, masyarakat sekitar dan stakeholder yang muaranya akan terbentuk menjadi masyarakat Cilegon yang cerdas literasi,” ungkapnya saat diwawancarai kurungbuka.com.
Sementara itu, Muhammad Rois Rinaldi mengatakan, bukan hanya sinergitas yang dibutuhkan untuk membangun budaya baca di kalangan masyarakat, tetapi ia berharap agar para pegiat literasi di TBM kembali bersama-sama melihat definisi literasi secara luas. Ia meminta agar semua pegiat literasi kembali memetakan jalan bagi sebuah perjuangan, melakukan evaluasi atas apa yang sesungguhnya hendak dituju.
“Kita harus menentukan konsep dan indikator keberhasilan serta memastikan ada yang dapat diuji dan proses yang dapat diukur. Kita harus naik kelas dari melek aksara kepada melek membaca,” ungkap pendiri komunitas Gaksa tersebut.
Kegiatan yang berlangsung saat pukul 13.30-17.00 WIB itu dihadiri TBM dan komunitas literasi se-Kota Clegon. (rhu/red)