PANDEGLANG, kurungbuka.com – Meningkatnya pasang air laut yang melanda perairan Selat Sunda khususnya pantai barat Provinsi Banten, diduga diakibatkan oleh longsoran erupsi Gunung Anak Krakatau yang meningkat terjadi pada Sabtu (22/12/2018). Kejadian ini mengakibatkan ratusan korban jiwa meninggal dunia dan luka-luka.

Seperti dilansir bantennews.co, Kapolri Jendral Tito Karnavian menyebut korban jiwa akibat gelombang tinggi yang terjadi di kabupaten Serang dan Pandeglang sebanyak 139 orang meninggal dunia dan 600-an luka-luka.

“Saat ini kami bersama petugas dan relawan masih terus berusaha mencari para korban yang tertimbun reruntuhan. Kita mengevakuasi korban yang meninggal secepatnya, mengidentivikasi agar bisa cepat diserahkan pihak keluarga,” ungkapnya saat meninjau di Pantai Carita, Kabupaten Pandeglang. Minggu (23/12/2018).

Sementara itu, Aang Kurniawan salah satu warga Babakan Bungur, Tanjung Lesung, Pandeglang mengatakan, sebagian besar wilayah di Kecamatan Cigeulis terkena dampak yang cukup parah. Ia mengaku, banyak warga yang meninggal dunia dan memohon doa agar warga yang masih selamat dan tinggal di pesisir pantai selalu dalam keadaan aman.

“Ya sebagian besar kena, tapi di Kecamatan Babakan Bungur Desa Tarumanegara tidak. Hanya saja warga kami yang sedang di Tanjung Lesung banyak yang jadi korban meninggal dunia dan luka-luka,” ungkapnya saat dihubungi via WhatsApp. (rhu/red).