KURUNGBUKA.com, SERANG – Memajukan pariwisata di suatu daerah melalui media film menjadi salah satu cara ampuh untuk menarik minat pengunjung. Hal itu sudah Gol A Gong lakukan melalui novel-novel karyanya, yang selalu menyisipkan destinasi wisata Banten. Misalnya di novel trilogi “Pada-Mu Aku Bersimpuh”, “Senja di Selat Sunda”, dan novel “Balada Si Roy”, yang akan diproduksi oleh IDN Pictures pada 2021.

Akademisi Universitas Sultan Ageng Tirtayasa Firman Hadiansyah mengatakan, sudah banyak daerah di Indonesia yang berkembang pesat karena menjadi setting lokasi di sebuah film, seperti Belitong lewat film Laskar Pelangi, Gunung Mahameru lewat film 5 cm, Kampung Pelangi di Malang lewat film Yowis Ben, dan lainnya. “Film menjadi cara paling efektif mempromosikan pariwisata di suatu daerah,” kata Firman kepada Kurungbuka.com, Sabtu (28/11).

Dijelaskan Firman, Balada Si Roy memiliki setting lokasi di sejumlah destinasi wisata di Banten seperti Pantai Anyer, Kaibon, Tasikardi, Kawasan Kesultanan Banten Lama, Pasar Royal, Pemandian Air Panas Batukuwung dan kuliner khas Banten seperti Rabeg dan lainnya. “Saya dengar, proses syutingnya juga akan dilaksanakan di Rangkasbitung, Lebak, wah ini menjadi angin segar bagi pariwisata Banten,” ungkapnya.

Menurut Direktur Untirta Press itu, Pemerintah Provinsi Banten seharusnya bisa memanfaatkan momen difilmkannya Balada Si Roy seperti halnya pemerintah daerah lain yang menyambut baik, serta mendukung agar pariwisata ikut berkembang. “Momen berharga ini harus benar-benar dimaksimalkan, Pemprov Banten harus membuka diri demi kemajuan pariwisata,” ujarnya.

Firman menambahkan, jika film ini sukses, akan sangat dimungkinkan para pembaca buku dan penonton film penasaran dan ingin napak tilas menelusuri destinasi di banten. Pemprov Banten dan para penggiat pariwisata haru mulai memikirkan konstruksi napak tilas itu sehingga residu film dapat meningkatkan geliat pariwisata di Banten.

Sementara itu, Gol A Gong mengaku, keinginan memajukan pariwisata di Banten muncul sejak SMA (1980-an). Hal itu ia lakukan melalui karya-karyanya yang menasional. “Terutama di novel Balada Si Roy. Jika lewat filmnya nanti berdampak positif pada pariwisata di Banten, tentu saya bahagia,” pungkasnya. (rhu)