KURUNGBUKA.com, SERANG (22/10/2021) – Pemerintah menetapkan setiap tanggal 22 Oktober diperingati sebagai Hari Santri Nasional (HSN) melalui Keppres no. 22 Tahun 2015. Dikutip dari situs Kemenag, HSN 2021 mengambil tema Santri Siaga Jiwa dan Raga.

Banyaknya jumlah santri yang tersebar di berbagai pondok pesantren di provinsi Banten adalah potensi besar yang tidak bisa dianggap remeh. Selain karena didominasi usia produktif, derasnya arus informasi digital menjadi peluang untuk membuka wawasan bagi para santri untuk memanfaatkan peluang tanpa batas ruang dan waktu.

Demikian disampaikan Inisiator Forum ekonomi Kreatif Banten (Fekraf Banten) Andi Suhud Trisnahadi, saat dimintai pendapat soal Hari Santri Nasional 22 Oktober 2021.

“Ekonomi kreatif adalah perwujudan suatu ide atau gagasan kekayaan intelektual yang mengandung keorisinilan dan memiliki nilai tambah. Ekonomi Kreatif lahir dari kreativitas intelektual manusia, berbasis ilmu pengetahuan dan teknologi, keterampilan serta warisan budaya, dan semua variabel itu ada pada santri” sambung pria yang dipercaya oleh BJ. Habibie (alm) untuk mendesain prangko Habibie & Ainun.

Potensi pengembangan ekonomi kreatif yang sangat tinggi perlu didukung oleh sinergi antar aktor ekonomi kreatif di sebuah daerah melalui konsep Penta Helix dengan sinergi dari pemerintah, akademisi, bisnis, komunitas, dan media.

Saat ini ada 17 subsektor ekonomi kreatif di Banten yakni periklanan, arsitektur, penerbitan, desain komunikasi visual, fotografi, seni pertunjukan, televisi dan radio, desain interior, seni rupa, dan desain produk. Selain itu ada subsektor unggulan di bidang kuliner, fashion, kriya serta subsektor prioritas yakni permainan, musik, film, animasi dan video.

“Untuk itu saya sangat mengapresiasi inisiasi penyusunan konsep santripreneur yang digagas oleh Perguruan Mathla’ul Anwar melalui Bendahara Umum (Bendum) Pengurus Besar Mathla’ul Anwar (PBMA) H.Pujiyanto, karena bicara ekonomi kreatif tidak melulu soal pelakunya tapi ekosistem harus juga memiliki daya dukung yang kuat” terang Andi.

“Fekraf Banten siap berkolaborasi dan bersinergi dengan seluruh pihak, agar pemulihan ekonomi pasca pandemi bisa segera terwujud. Transformasi santri menjadi SDM kreatif dan berdaya saing melalui konsep santripreneurship harus didukung semua unsur pentahelix tadi” ujar Andi,

Untuk diketahui, sebelumnya Bendahara Umum Pengurus Besar Mathla’ul Anwar (PBMA), H. Pujiyanto ditengarai sedang menyusun konsep santripreneurship.

Mengutip dari referensiberita.com Pujiyanto mengatakan, berkaca pada peran santri yang luar biasa sejak dahulu hingga sekarang, Pujiyanto berpendapat, sangat layak semua stakeholder memberi apresiasi lebih kepada santri.

“Nah, membangun SDM santri menjadi hal yang wajib agar kualitas santri semakin meningkat dan mandiri di segala bidang, terutama mandiri dari sisi ekonominya. Kebebasan berkreasi santri juga patut kita dukung, agar para santri mampu berekspresi dan mengeluarkan kemampuan terbaiknya dalam berbagai hal,” papar H. Pujiyanto. (rls/dhe)