KURUNGBUKA.com, SERANG – Perhelatan Kongres Kreatif yang dilaksanakan bertepatan dengan Hari Sumpah Pemuda berlangsung seru, Rabu (28/10/21).

Salah satu acaranya adalah membedah proses kreatif Sang Sineas Fajar Nugros yang sudah menyutradarai banyak karya, salah duanya Film Yowis Ben dan Balada Si Roy.

Fajar menjelaskan bahwa latar belakang akademiknya sebetulnya orang hukum, bukan dari kampus seni. Namun sejak remaja ia memang sangat senang di dunia kreatif, terutama menjadi penulis.

Fajar menjelaskan bahwa pemantik awal ia menyukai film ketika melihat pemutaran film karya Ifa Isfansyah di Universitas Muhammadiyah yang melihat para penontonnya terlihat takjub.

Fajar juga mengungkapkan bahwa tantangan sineas hari ini berbeda dengan sineas di masa lampau karena berkaitan dengan banyak aspek, salah satunya urusan teknologi.

“Aktris dan sutradara dulu pasti lebih matang karena pita seluloid itu mahal dan tidak bisa dipakai lagi kalau sudah di-take. Mereka serius berproses. Sekarang, salah dikit bisa dihapus dan itu menjadi tantangan lain,” ungkapnya.

Fajar Nugros meyakini bahwa dunia sineas sangat menjanjikan. Sutradara Indonesia masih sedikit sehingga perlu banyak sineas terlibat.

“Rumah Dunia harus membuat workshop film sehingga regenerasi terbentuk,” ungkapnya.

Fajar juga memberikan semangat kepada audiens. “Paling tidak tahun ini ada Film Yuni dan Balada Si Roy. Itu menjadi kebanggaan masyarakat Banten,” ujarnya.(rls/dhe)