KURUNGBUKA.com, SERANG – Kelas Menulis Gol A Gong menggelar acara virtual tentang Proses Kreatif Menulis Novel Balada Si Roy (BSR). Gol A Gong selaku penulis novel BSR menceritakan bahwa semua proses kreatif dimulai saat kata-kata disusun.
“Saya menulis by design atau direncanakan. Menulis itu bukan kegiatan melamun tapi kerja-kerja intelektual. Saat menulis novel BSR, saya tempuh dulu proses prewriting-nya. Seperti riset lapangan, atau riset pustaka,” terang Gol A Gong via Zoom Meeting pada Minggu (07/02/2021).
Salah satu peserta Zoom Meeting bernama Nur Baiti menanggapi, saat melakukan riset novel BSR pasti ada banyak tantangan. Adakah cara mengatasinya, seperti tantangan di lapangan atau traveling. “Selain tantangan, sebenarnya novel BSR sendiri memiliki target pembaca di rentang usia berapa, ya?” tanya Nur.
Gol A Gong menjawab, sebenarnya riset lapangan atau traveling yang perlu diperhatikan lebih awal adalah orang jahat dan orang baik itu ada dimana-mana. Jadi, engga perlu takut. Tuhan pasti memberikan jalan bagi orang-orang yang ingin tau.
“Nah, untuk novel BSR-nya mulai cetak di majalah HAI secara berseri sekitar tahun 89. Saat itu, dibaca anak-anak sekolahan mulai kelas 1 SMP ke atas. Tahun 2007, novel BSR sempat dilarang beredar di sekolah saya, di Serang. Karena tokoh Roy yang ‘Badung’ (badung kreatif-red). Sekarang novel saya dibaca hampir semua kalangan dan sudah beberapa kali cetak ulang. Pada akhirnya, penulis akan menemukan pembacanya masing-masing,” jawabnya.
Sebagai penutup, Gol A Gong berpesan, “Kita sebagai penulis, harus mengabdi kepada pembaca dan masyarakat!” pesannya (fik).