Bulan bergilir menjaga malam. Zoulfia terlihat sedang merapikan tempat tidurnya. Ia biasa melakukan hal itu sebelum tidur sambil memakan permen dan cokelat. Walaupun kebiasaan itu sudah dilarang oleh ibunya, ia tidak mau berhenti.

“Zoul, sudah tidur?” tanya ibunya di depan pintu kamarnya.

“Iya, Bu, sebentar lagi aku akan tidur,” sahut Zoulfia dari dalam kamar.

“Kamu tidak sedang memakan permen dan cokelat, kan?”

“Tidak, Bu.” Zoulfia berbohong. Sebenarnya ia sedang memakan permen dan cokelat karena ia tidak bisa meninggalkan kebiasaannya itu.

“Ya sudah, kamu cepat tidur ya. Besok kan, kamu sekolah.”

“Iya, Bu.”

Tidak lama kemudian Zoulfia tidur dengan lelap. Cahaya bulan menemani sepanjang tidurnya.

Ayam pun berkokok. Sinar matahari menyorot tepat di mukanya, pertanda hari sudah pagi.

“Em… ha….” Zoulfia menguap.

Tidak lama kemudian ibunya datang menyuruhnya mandi. “Zoul, cepat sana mandi! Nanti kamu terlambat pergi sekolah.”

“Iya, Bu, aku akan mandi.”

Beberapa saat setelahnya Zoulfia sudah siap untuk berangkat ke sekolah bersama ayahnya.

“Zoul, sudah siap?” tanya ayahnya.

“Aku sudah siap, Yah,” jawab Zoulfia sambil tersenyum.

“Ya sudah, yuk, kita berangkat!”

“Iya, Yah.”

Sesampainya di sekolah, Zoulfia langsung menuju ruang kelasnya. Bel pun berbunyi. Murid-murid berbaris. Terlihat Zoulfia berbaris di saf yang paling depan.

Tidak lama kemudian, gigi Zoulfia terasa sakit. Teman di sampingnya langsung membawa Zoulfia ke UKS.

“Aduh, gigiku sakit sekali,” jeritnya.

“Sabar, Zoul, sebentar lagi juga rasa sakit itu hilang,” kata Zakia, temannya.

“Tapi ini sakit sekali, Zak,” keluhnya.

“Memang kenapa gigi kamu bisa sakit?”

Zoulfia menceritakan semuanya kepada Zakia.

“Ya sudah, kamu sudah tahu kan, akibatnya. Jadi, kamu harus tinggalkan kebiasaanmu itu,” Zakia menasihati.

“Iya, Zak.”

Tidak lama kemudian ibu Zoulfia datang dengan khawatir.

“Kamu kenapa, Zoul?” tanya ibunya.

“Tiba-tiba gigiku terasa sakit sekali, Bu.”

“Kamu masih memakan permen dan cokelat sebelum tidur ya?”

“Iya, Bu.” Zoulfia menundukkan kepala, menyesal.

“Sekarang kamu sudah tahu kan, akibat kebiasaanmu itu?”

“Iya, Bu. Zoulfia berjanji tidak akan memakan permen dan cokelat sebelum tidur lagi.”

Sejak itu Zoulfia mulai meninggalkan kebiasaannya memakan permen dan cokelat sebelum tidur. Ia jadi rajin menyikat gigi setiap pagi dan sebelum tidur.[]