Pada hari Minggu, Resti dan Zahra pergi ke hutan. Begitu mereka sampai di hutan, Zahra baru ingat kalau ia lupa membawa bekalnya. Lalu ia pulang kembali untuk mengambil bekalnya.

Resti sendirian di hutan. Ia melihat ada kupu-kupu yang sangat cantik. Resti mengejar kupu-kupu itu, tapi kupu-kupunya terbang ke tempat yang sangat jauh darinya. Kemudian kupu-kupu itu hilang. Mendadak Resti merasa hutannya jadi seram sekali. Lalu ia berteriak meminta tolong tetapi tidak ada orang satu pun.

Hari sudah malam, hujan pun turun. Resti menangis, ingin pulang, tetapi tidak tahu jalan menuju rumahnya ke arah mana. Terpaksa Resti tidur di rumah kosong. Sekitar jam dua malam, ia terbangun dan merasa sangat lapar, sementara bekal yang ia bawa sudah habis.

Resti melihat ada kebun pisang. Ia mau mengambil pisangnya. Ternyata pemilik kebun pisangnya tidak ada. Resti tidak berani mengambil pisang itu. Ia lalu mencari makanan ke tempat lain. Tiba-tiba, Resti melihat ada seorang nenek tua yang membawa tongkat ajaib. Ia jadi takut sekali. Namun, kemudian ia mengikuti nenek tua itu.

Saat Resti mengikuti nenek itu, tiba-tiba ia menghilang. Resti melihat ke belakang, ternyata nenek itu ada di belakangnya.

Nenek tadi menculik Resti. Ia dibawa ke rumah kosong, mau dibunuh olehnya.

Sementara itu, di rumah, orang tua Resti khawatir sekali. Mereka sama sekali tidak tahu kalau Resti ada di rumah kosong di dalam hutan. Di sana Resti menangis terus karena nenek itu mau membunuhnya.

Saat Resti mau dibunuh, tiba-tiba  ada seorang wanita berambut panjang dan cantik yang datang dan menolong Resti. Ia lalu dibawa ke rumah wanita itu.

Saat itu terjadi, Resti tidak sadarkan diri. Ketika sadar, ia melihat wanita berambut panjang itu, lalu ketakutan karena mengira wanita itu jahat. Ternyata ia salah, wanita itu sangat baik.

Resti senang sekali karena ia selamat. Ia lalu pulang diantar oleh wanita tadi.

Begitu sampai rumah, Resti senang sekali bisa pulang dan bertemu dengan orang tuanya. Resti berterima kasih kepada wanita berambut panjang tadi.[]