KURUNGBUKA.com, SERANG – Sarasehan HUT Kota Serang yang mengusung tema “14 Tahun Nasib Ekonomi Kreatif di Kota Serang” menyinggung pula mengenai lomba desain logo yang diselenggarakan oleh Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kota Serang beberapa waktu lalu.
Forum Ekonomi Kreatif (Fekraf) Banten menanggapi serius hal tersebut lantaran pemenang lomba desain logo diduga kuat melakukan plagiasi.
“Sayembara #NyumbangLogo ini upaya Fekraf Banten mengedukasi masyarakat agar jujur dalam berkarya. Kami melakukan ini bukan atas dasar kebencian, tapi justru karena kecintaan. Kami pikir setelah kami kritik soal logo itu mestinya penyelenggara berterima kasih. Ini malah sibuk karalifikasi dan menyatakan bukan plagiat hanya mirip,” seru Andi, Selasa (10/08/21), via zoom meeting.
Logo sebagai alat komunikasi pemerintah kepada masyarakat seharusnya dibuat jangan sembarangan. Andi menambahkan sebuah budaya di satu daerah bisa diukur dari cara mereka mengapresiasi suatu karya seseorang.
Sementara itu, kartunis Banten, Maulana Wahid Fauzi, mengamini ucapan Andi. Ia juga ditunjuk sebagai juri pada sayembara #nyumbanglogo kali ini.
“Secara esensi logo dan ilmu desain grafis, yang dibuat pemenang itu bukanlah logo karena bukan satu kesatuan. Jadi, secara keilmuan aja belum, masih jauh kalau mau bahas estetika,” papar Fauzi.
Fauzi juga mengapresiasi diadakannya lomba tandingan ini. “Fekraf Banten ini seperti ingin memberi pelajaran untuk pemerintah Kota Serang. Seperti soal hadiah lomba yang dianggap kurang apresiatif. Transparansi lomba juga kurang meluas, sehingga banyak yang tidak tahu dan tidak bisa ikutan. Fekraf Banten menunjukkan buktinya, cuma 4 hari setelah lomba diumumkan, tapi bisa meraih 62 karya karena betul-betul memanfaatkan media sosial,” tambahnya.
Fauzi menilai bahwa upaya yang dilakukan Fekraf Banten menunjukkan kalau mengemas lomba dengan cara yang baik, akan menghasilkan sesuatu yang baik pula dan sesuai aturannya.
“Semoga tahun depan bisa lebih awal diadakan lombanya, dan kita nanti bisa sodorkan ke pihak pemerintah Kota Serang pemenang terpilihnya. Di lomba apa pun, kalau bikin lomba bernuansa kreatif, itu harus hati-hati. Karena zaman sekarang teknologi informasi itu sudah canggih, jadi sulit untuk mengeceknya karena begitu luas. Ini persoalan moral dan estetika yang mesti ditanggung Kota Serang,” ucap Fauzi.
Menanggapi hal itu, Wakil Wali Kota Serang, H.Subadri Ushuludin, SH memohon maaf kepada seluruh pelaku kreatif di Banten.
“Terkait logo ulang tahun Kota Serang, secara pribadi saya mohon maaf. Saya langsung tindak lanjut dan tanya dinas terkait setelah tahu berita plagiasi itu, saya rasa ini terjadi karena kurangnya komunikasi. Kalau teman-teman mengklaim ini plagiat, sekali lagi saya secara pribadi meminta maaf yang sebesar-besarnya ini jadi pengalaman berharga ke depannya. Mari tingkatkan komuniikasi dan sinergi agar kita semua bisa berbuat yang terbaik demi Kota Serang tercinta ini,” tutupnya. (dhe)