YANG TERSAYANG

sebab puisi
aku kurang kerjaan
mau banget mikir keras
mati-matian ngopi
tiap pagi
menyerahkan lambung
yang sering nangis minta tolong
tapi
tetap saja
diabaikan sudah berkali-kali
dan sekarang
kelimpungan aku
mabuk kosakata
yang ini lebih hore
yang ini kurang udud
yang ini apalagi
yang
yang manalagi
yang
yang bagaimana
aduh yang
yang
yang tersayang

Purbalingga, 2023

***

KEMUDIAN ENGKAU

kemudian engkau kusebut sebagai puisi
lupa titik, banyak koma, puasa jeda

kemudian engkau kubahasakan dalam banyak wujud
bebas bergerak dan keliaran di mana pun kau mau

kemudian engkau bermain dalam aku
berkejaran dengan banyak kata-kata
kata-kata mengejarmu buru-buru
kau terburu kebingungan
mencari siapa pantas dan
paling nyaman untuk kau tinggali lebih lama
lebih panjang
tanpa kurang apa pun
tanpa lebih mana pun

Purbalingga, 2023

***

SEBAB KAU

sebab kau, puisi jadi bajingan
mencla mencle
ngeloyor sana sini
menjadi pemabuk
tak suka disapa
cuek dan
pemarah
; apalagi
lari-lari sembarangan

duarrrr!
tertabrak senja di pelabuhan

jancuk!
mengapa tak berkawan dengan manut
; tolong hati-hati
jangan lari-lari
apa hatiku kelihatan palsu

puisi diantar ke ruang icu
naas tak tertolong ia
dokter bilang
“ia mati, tapi tenang, akan hidup nanti dalam sisi-sisi lain”

Purbalingga, 2023

*) Image by istockphoto.com