Seekor Burung Plastik 

di tangan anak-anak,
seekor burung plastik

diterbangkan ke langit pagi,
ketika orang-orang bergegas ke gereja.

di tangan anak-anak,
seekor burung plastik

diminta pergi ke sorga,
sesampainya di sorga, ia berkata: 

“tuhan yang cantik,
bumimu penuh plastik”

2024

***

Rekah Bunga Plastik

seperti rekah bunga plastik,
senyuman matamu yang paling eksotik

dan menggelitik,
memancar dari taman arkaik:

aku tumbuh di situ,
dari remah-remah ingatan megalitik

yang berserak di semak-semak asteroid plastik
dari abad-abad posmo yang fomo.

aku tumbuh di situ, dan dicintai banyak orang toxic
sebagai benih bunga-bunga paling cantik:

bunga plastik.

2024 

***

Gaun Plastik

dengan gaun plastik,
kau menari bagi kincir angin pasifik

tidak ada yang menertawaimu,
setiap senyuman adalah pelukan.

kau memeluk orang-orang
dengan senyumanmu.

dan orang-orang memelukkumu
dengan tepuk tangan.

kau mencintai banyak orang,
seperti kau mencintai luka di tubuhmu.

2024 

***

Pantai Plastik

pantaiku terbuat dari plastik—
orang-orang mencintai pantaiku,

karena merasa pantaiku paling cantik.
riuh ombak adalah riuh plastik,

dan desir angin yang paling anggun,
adalah kresek plastik—

dan ikan-ikan, dan kepiting,
dan cumi-cumi, dan bunga-bunga batu karang

adalah aku yang menjelma remah plastik.
tidak ada yang tersisa—

orang-orang yang kutemui
dengan senyum paling mematikan,

hidup abadi seperti plastik.
semua benda-benda yang kusentuh

dengan jari nakalku, menjelma plastik.
pohon-pohon diciptakan dari plastik,

perahu dan udara terbuat dari plastik—
wajahmu yang cantik itu, terbuat dari plastik.

bahkan tuhan menciptakan dunia ini,
semata-mata untuk plastik?

2024 

***

Gunung Plastik

tempatmu berkemah,
dan menelan sepi lebih banyak

tempatmu menelan senja
dan galaksi bintang-bintang lebih banyak. 

kau mendaki, dan terus memaki,
berharap kebisingan kota

akan terlewati dengan haha-hihi,
yang tidak seberapa.

tidak ada orang yang mengais nasib,
dan mati tertimbun plastik di situ, bukan?

orang-orang sibuk dengan nasib baik,
dan melupakan nasib buruk sebagai nasihat bijak.

semua orang ingin hidup layak,
dan setiap ratapan layak dipertaruhkan.

2024

***

Wajah Plastik

suatu hari yang manja,
di tempat belanja yang bikin candu.

mungkin terbuat dari ganja,
atau palawija, atau palarindu.

setiap senyuman adalah peluru
dan kau tersipu, mungkin juga tersapu.

wuasu, wajah kekasihmu meleleh,
seperti aspal meleleh tak terduga.

kau tidak lagi mengenali kekasihmu,
kau amnesia seketika:

“kamu siapa?”
“aku kekasihmu, bukan?”

“kau hantu posmo,
yang dicintai banyak laki-laki.”

2024

*) Image by istockphoto.com