Riwayat Hamengkubuwanan
pada sebuah daphur keris
kita membaca sejarah tertulis
pada babad, tembang, dan sajak
dikidungkan para empu dan panjak
sebelum usia kelak beranjak
pada penangguhan tosan aji
kita melihat peradaban terlahir kembali
pamor cerita menjulur di tubuh bilah
lukisan meteor dilukis dengan indah
mengisahkan seorang raja khalifatullah
pada percik api di pijar doa
tempaan waktu dan hitam bara
wangi dinding besalen tua
serupa kepulan asap dupa
menjadi baitbait riwayat purba
pada warangka gayaman dan branggah
Yogyakarta begitu indah
seratserat tuah aroma istana
membuat cerita sarat makna
epos abadi sepanjang masa
Sastronegaran, 2023
***
Riwayat Imogiri
di pajimatan ini
kesaksian bagi peradaban tua
sejarah menjadi akar bagi pohon doa
semacam altar bagi persembahan
dialamatkan dan dikhususkan
kepada para penguasa Jawa
di atas bukit ini
di asing peristirahatan
kita menemukan alamat ziarah
bagi pencarian silsilah darah
para raja memilih moksa
menjadi legenda dan cerita
di sunyi pencarian
kita tak pernah khatam
membaca kisahkisah Mataram
kitab epos tak benarbenar kita buka
sementara ranum mawar telah layu
didera lupa di tengadah waktu
dari pendopo ke pendopo
hamengkubuwono hingga pakubowono
ada pesan leluhur di putih gerbang
batubatu tertata membentang
anak tangga mengabarkan sesanti
tempat kita kelak kan kembali
Sastronagaran, 2023
***
Riwayat Tugu
pada akhirnya tiba
sebuah hari serupa stasiun
pemberhentian
akhir dari perjalanan
juga debar penantian
: tak ada lagi lambaian tangan
dan haru perpisahan
di sini, pelukan abadi
serupa peron dan bangku tunggu
tempat kepulangan
dan kepergian paling rindu
almanak berhenti
tepat di dadamu
rumah bagi sekian pencarianku
kalender genap merah
perayaan paling megah
bagi burungburung
yang datang dari kejauhan
setelah hari belingsut
dari kelopak mata senja
dan malam menjelang tiba
lalu angin berbisik
dalam sunyi purnama
cinta telah memilih
untuk bertahan
dalam asing perjalanan
hingga langkah sampai
pada alamat pengharapan
Sastronegaran, 2022
*) Image by istockphoto.com