“Bahkan, anak-anak yang mengatakan tidak menyukai buku sama sekali, biasanya dapat diajak untuk membaca buku lucu. Bagi anak-anak yang tidak suka membaca, mulailah dengan komik seperti Garfield atau The Far Side atau para penulis seperti Roald Dahl (untuk anak-anak kecil) atau Robert B Parker (untuk anak-anak yang lebih besar), atau bahkan buku-buku lelucon.”

(Mary Leonhard, 99 Cara Menjadikan Anak Anda Keranjingan Membaca, 1999)

KURUNGBUKA.com – Anak-anak memiliki dunia dengan tertawa. Sumber lucu bisa dari obrolan, gambar, film, lagu, dan lain-lain. Mereka adalah makhluk yang mudah tertawa sekaligus menangis. Yang mereka mau tentu tertawa. Perbuatan yang menghibur, menggembirakan, dan mengesankan. Tertawa menjadikan dunia tidak murung dan penuh ratapan. Jadi, kita yang melihat anak tertawa mengartikan dunia baik-baik saja.

Saran dari Mary itu masuk akal. Kita mengajak anak-anak yang sebelumnya malas dengan buku menjadi tertawa. Sumbernya adalah buku. Keberadaan buku-buku lucu yang ikut memberi rangsangan anak-anak mulai suka buku. Yang terpenting: lucu dan buku. Di Eropa dan Amerika Serikat, industri buku lucu marak. Di Indonesia, kita kesusahan mencarikan buku-buku yang lucu tapi bermutu untuk anak-anak.

Anak sebagai pembaca buku ingin lucu-lucu. Di Indonesia, para orangtua dan kaum bijak telanjur menginginkan anak-anak membaca buku yang mengandung ajaran moral. Buku dimaksudkan menjadikan anak-anak itu sopan, bukan tertawa. Yang ada dalam buku nasihat, bukan lelucon yang menghibur. Buku itu lucu belum lazim di Indonesia saat kita memikirkan anak-anak.

Anak-anak yang senang buku dan lucu masih mungkin lega. Buku-buku lucu dari Eropa dan Amerika Serikat banyak yang sudah diterjemahkan dan terbit di Indonesia. Yang membingungkan: kualitas lucu berbeda di sana dan di sini.

Dukung Kurungbuka.com untuk terus menayangkan karya-karya terbaik penulis di Indonesia. Khusus di kolom ini, dukunganmu sepenuhnya akan diberikan kepada penulisnya. >>> KLIK DI SINI <<<