“Saya sendiri baru 28 Agustus 1990 mendapatkan kedua jilid kamus Gericke-Roorda cetakan 1901, setelah berusaha selama beberapa tahun. Kedua jilid berukuran sama 17,5 x 27 cm. Kamus ini sekarang sudah dapat dikategorikan sebagai ‘barang antik’, tetapi masih berguna sebagai bahan studi.”

(P Swantoro, Dari Buku ke Buku: Sambung Menyambung Menjadi Satu, 2002)

KURUNGBUKA.com – Usia buku lebih tua dari pemiliknya. Swantoro lahir pada 1932. Pada usia 58 tahun, ia berhasil mendapatkan kamus lama, dua jilid. Kamus yang terbit pada 1901. Pada saat memilikinya, kamus berusia 89 tahun. Kamus masih bertahan dari perubahan musim. Kertas-kertas mungkin tak semulus masa lalu. Jilidan tak sekuat saat diterbitkan pada permulaan abad XX.

Kita menganggap kamus adalah jenis buku yang besar dan berat. Yang terlihat di lemari atau rak perpustakaan, deretan kamus mendapat keterangan: dibaca di tempat. Kamus-kamus bukan buku yang mudah atau boleh dipinjam untuk dibawa pulang. Tampilan kamus yang besar dan tebal itu penyebabnya, selain kamus bukanlah buku mengandung cerita yang diminati banyak orang. Kamus biasanya berisi kata dan pengertian.

Swantoro bersukacita mendapat kamus yang tua. Ia mengetahui ukuran buku tapi lupa menyampaikan jumlah halaman. Pembaca dan pemilik yang serius, tidak membiarkan kamus tua dalam keheningan. Ia membuka halaman-halamanya, yang maksudnya tergunakan dalam studi.

Kamus yang dicari dalam waktu lama, kamus yang telah mendekam di kepala. Beberapa tahun yang diungkapkan Swantoro itu “lama”. Ia mungkin terus mencari atau mendapat petunjuk yang harus diikuti dengan sabar. Yang belum disampaikan adalah harga. Javaansch-Nederlandsch Handwoordenbook susunan JCJ Gericke dan Taco Roorda mustahil berharga murah.

Dukung Kurungbuka.com untuk terus menayangkan karya-karya terbaik penulis di Indonesia. Khusus di kolom ini, dukunganmu sepenuhnya akan diberikan kepada penulisnya. >>> KLIK DI SINI <<<