KURUNGBUKA.com – (06/05/2024) Penulis, sosok yang bisa jatuh, semrawut, dan tersiksa. Di negara-negara besar, penulis biasa menjadi terkenal dengan menghadapi penggemar-penggemar yang fanatik. Mereka tidak lagi mengalami hari-hari yang biasa.
Banyak orang yang memberi perhatian dan memujanya, berakibat “gangguan-gangguan” dalam arus hidup penulis yang memerlukan ketenangan dalam menghasilkan cerita. Namun, situasi itu kadang menentukan jatuh dan bangkit yang mengejutkan, yang membuat penulis berada dalam alur kreatif yang penuh kejutan, keharuan, dan keanehan.
Stephen King, pengarang di Amerika Serikat yang digemari banyak orang. Ia dalam amatan para penggemar, yang tidak sepenuhnya memberinya tambahan gairah. Ia dalam masalah: “… di bawah pengaruh alkohol dan obat-obatan, ia sering bekerja sampai tengah malam dengan jantung berdebar seratus tiga puluh per menit.”
Ia mengalami hari-hari yang bakal menghancurkan. Padahal, ia sedang menjadi penulis berpengaruh dan mengguncang industri perbukuan. Ketagihan obat-obatan terlarang berdampak dalam kemampuannya menghasilkan cerita-cerita. Ia biasa dilanda kecewa.
Tahun-tahun yang cerah diikuti kemuraman. Yang dialami Stephen King menimbulkan tebakan menakutkan atas nasibnya sebagai penghasil cerita. James Robert Parish mengungkapkan: “Pada 1987, Stephen King mengalami kendala penulis yang terkait dengan pemulihannya dari ketergantungannya terhadap obat dan alkohol.
Kebekuan artistik ini berakhir Mei 1988, ketika cairan kreatifnya mulai mengalir kembali dan ia menunjukkan kedalaman baru dalam tulisannya.” Penulis tidak menjadi sosok suci dan pemberi kebajikan selamanya. Ia yang pernah bermasalah tampil lagi sebagai pencerita yang memikat sepanjang masa.
(James Robert Parish, Stephen King, 2006, Mizan Learning Center)
Dukung Kurungbuka.com untuk terus menayangkan karya-karya terbaik penulis di Indonesia. Khusus di kolom ini, dukunganmu sepenuhnya akan diberikan kepada penulisnya. >>> KLIK DI SINI <<<