KURUNGBUKA.COM, SERANG – Dengan difilmkannya novel Balada Si Roy (BSR) oleh IDN Pictures pada pertengahan 2020, dinilai mampu memicu kreativitas anak muda di Banten. Film ini juga menjadi tonggak literasi yang semakin berkembang di Indonesia.

Hal itu diungkapkan Dosen Sastra Universitas Sultan Ageng Tirtayasa (Untirta) Firman Hadiansyah saat talkshow Bincang Hari Ini yang ditayangkan Sultan TV bertema Membaca Roy di Era Milenial, Jumat (18/12) pukul 09.00 WIB.

Firman mengatakan, meski novel BSR muncul dan booming pada tahun 90-an, namun budaya anak muda akan selalu sama, yakni menciptakan hal baru dan mendobrak kebiasaan lama atau out of the box.

“Meski dari sisi akademis tokoh Roy ini biasa saja, tapi di mata orang sekitarnya, ia adalah seorang penulis dan anak muda yang kreatif,” kata Firman saat acara berlangsung.

Menurut Firman, kreativitas itu dimulai dari penyimpangan. Apa yang dilakukan Roy, dengan bolos sekolah, namun belajar dari dunia di luar sekolah, ialah sebuah penyimpangan di dalam budaya dominan.

“Dari sanalah Roy memunculkan kreativitas, out of the box, sehingga menjadi trendsetter baru,” ungkapnya.

Hal itu, kata Firman, yang terjadi pada dunia anak muda sekarang. Generasi milenial tak lagi hanya berbicara soal cita-cita menjadi pilot, dokter, atau polisi, tapi juga bisa menjadi musisi, youtuber, atau penulis.

“Dengan difilmkannya BSR yang setting lokasinya di Serang dan Lebak, akan memicu semangat berkarya anak muda di Banten,” pungkasnya. (rhu)