KURUNGBUKA.com, SERANG – Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) Bahasa Sastra Arab (BSA) Universitas Islam Negeri Sultan Maulana Hasanudin (UIN SMH) Banten berupaya mengembangkan kemampuan menulis mahasiswa. Mereka mengadakan Workshop Kepenulisan Cerpen dengan menghadirkan penulis buku Yuni yang diadaptasi dari skenario film berjudul sama, Ade Ubaidil, Kamis (9/12).
Kegiatan ini merupakan penghujung Semarak Sastra Nasional (SSN) dalam rangka memperingati hari lahir jurusan BSA, mengusung tema “Membangun Rasa untuk Asa dalam Aksara, di lantai 2 gedung Sjadzli Hasan, UIN Banten. Turut hadir Dr. H. Lalu Turjiman Ahmad, MA, sebagai ketua program studi BSA UIN SMH Banten 2021. Dalam kegiatan ini mencapai kurang lebih 160 peserta dari kalangan mahasiswa umum se-provinsi Banten.
Ketua pelaksana M Nurdin Fadillah berharap seluruh peserta yang hadir mampu mengembangkan bakat dan wawasan dalam dunia kepenulisan.
“Semoga peserta bisa membangun semangat dan tidak mudah putus asa untuk meraih cita-cita agar bisa dinikmati banyak orang. Contohnya sebagai seorang penulis yang bisa menerbitkan buku dan dinikmati oleh banyak orang,” jelas Nurdin.
Ade Ubaidil menambahkan, acara pelatihan kepenulisan ini sangat penting, tidak boleh hilang dalam kegiatan yang keterikatan dengan sastra.
“Acara kaya gini nggak boleh hilang dalam kegiatan sastra, karena kembali lagi, sebagai orang akademisi harus ada yang ditinggalkan atau dibagikan pemikirannya kepada masyarakat, salah satunya dalam bentuk tulisan,” tutur Ade.
Rohayati, salah satu peserta pelatihan mengaku, Diadakanya kegiatan ini mampu menambah semangatnya untuk menulis lagi. Materi-materi kepenulisan yang sudah diberikan bisa menambah imajinasinya.
“Saya jadi tahu ternyata ketika kita ingin menulis itu seharusnya memilikimotivasi, supaya kita mempunyai acuan dan jika sudah mempunyai ide atau gagasan kita dapat mengembangkannya dan mempunya pemikiran yang lebih kreatif lagi. Jika sudah ada ide atau gagasan, kita harus ada yang namanya premis. Seperti materi yang sudah dijelaskan oleh Kak Ade Ubaidil. Kata-kata yang bisa saya tangkap adalah bahwa untuk dapat menulis itu bukan hanya satu tempat saja, namun dalam menulis itu harus ada kepekaan rasa untuk menulis,” ungkap Rohayati.
Ade Ubaidil juga berharap acara Semarak Sastra Nasional 2021 yang diselenggarakan jurusan BSA semoga terus ada, lalu mengundang penulis-penulis nasional yang lebih hebat, tetapi jangan lupa dikenalkan juga penulis lokal lainnya atau bisa dipertemukan keduanya dalam satu acara supaya peserta yang datang semakin mengetahui bagaimana menjadi seorang penulis.
“Kesan saya untuk acara ini sangat menyenangkan dan menarik, walaupun di mana-mana peserta pelatihan menulis selalu yang lebih dominan perempuan. Tapi acara ini sangat menarik dan tidak boleh hilang,” tutup Ade. (npn)