MAGELANG — Borobudur Writers & Cultural Festival (BWCF) tahun ini kembali dihelat dengan mengusung tema ‘Tuhan dan Alam’. Kegiatan ini akan digelar di Magelang, Jawa Tengah pada 21-23 November mendatang dengan mengajak para peserta dari dalam dan luar negeri yang lolos seleksi.
Pada pagelaran BWCF yang ke-8 ini, para pecinta sastra dan sejarah akan diajak untuk membaca ulang manuskrip-manuskrip kuno nusantara dan akan dibekali dengan pidato kebudayaan, simposium, ceramah umum, seni pertunjukan, pembacaan relief, workshop sastra anak, workshop menulis lontar, dan workshop spiritual Tantra Kuno Nusantara. Anda juga bisa mengikuti rangkaian sesi yoga dan meditasi.
Untuk konsepnya, masih sama dengan tahun lalu yakni sebagai wahana pertemuan bagi para penulis baik fiksi maupun non fiksi, para pekerja kreatif, aktivis budaya dan keagamaan lintas iman dengan berusaha menyajikan tema utama terpilih. Ini bertujuan agar mampu merangsang para hadirin untuk menyadari kembali keunikan dan kekayaan berbagai pemikiran sastra, kesenian dan religi nusantara.
Sementara itu, dari hasil seleksi yang ditutup pada 30 Oktober kemarin, ada 94 peserta undangan lolos seleksi. Di antara peserta terpilih itu, Banten turut berbangga karena mendapatkan beberapa perwakilan atas nama Abdul Salam Hs, Niduparas Erlang, E. Rokajat Asura, dan Rini Intama, dll.
Salam, sebagai peserta terpilih mengatakan, bersyukur bisa mendapatkan kesempatan untuk mengikuti kegiatan BWCF ini yang konon adalah pengalaman pertama baginya.
“Awalnya iseng-iseng saja. Saya hanya mengirimkan biodata, portofolio tentang beberapa karya saya yang pernah terbit, keaktifan saya di dunia sastra hari ini, dan beberapa syarat yang lain yang mungkin dianggap mendukung layak atau tidaknya untuk mengikuti kegiatan itu,” katanya.
“Bahkan ketika mengirimkan persyaratan, saya pakai laptop temen. Dan semoga saja ada dana nanti sehingga saya bisa berangkat ke sana (BWCF-red),” tambahnya.(hilman)