KURUNGBUKA.com, SERANG – Untirta kembali melakukan kegiatan vaksin Covid-19 yang memasuki tahap kedua yang dilaksanakan di Kampus Baru Untirta, Sindangsari, Kecamatan Pabuaran, Kabupaten Serang, Senin (22/3/2021). Sebelumnya, pada vaksin pertama, sebanyak 848 sivitas akademika Untirta mengikuti vaksin guna mencegah terjangkitnya virus mematikan ini.
Rektor Untirta, Fatah Sulaiman turut menyampaikan apresiasi kepada semua elemen yang sudah menyukseskan vaksin tahap kedua di Untirta ini. Ia juga berharap dengan rampungnya vaksin kedua ini bisa memberikan angin segar sehingga kegiatan belajar-mengajar atau kegiatan lain di lingkungan kampus bisa terlaksana seperti sedia kala.
“Mudah-mudahan setelah vaksin kedua ini kita punya kepercayaan diri untuk melakukan aktivitas seperti di era normal sebelum Covid-19 mewabah. Insa Allah di bulan Juli kita akan tingkatkan porsi tatap muka yang periode sekarang masih di angka 10 persen, 90 persen daring. Mudah-mudahan, di bulan Juli akan datang kita tingkatkan porsinya minimal 50 persen tatap muka 50 daring,” katanya.
Sementara itu, Ketua Pelaksana Vaksinasi Covid-19 di Untirta yang juga merupakan Dekan Fakultas Kedokteran Untirta, Siti Farida mengungkapkan, vaksin di Untirta memang merupakan sebuah prioritas. Dikatakan prioritas karena sivitas akademika Untirta terbiasa kontak dengan publik.
“Vaksinasi ini bukan berarti kita meninggalkan protokol kesehatan, tapi vaksinasi juga merupakan bagian dari prokes. Setelah divaksin pun kita tetap menjaga prokes pencegahan Covid-19. Kemudian orang yang telah disuntik vaksin apakah akan terbentuk kekebalan, ya, tentunya vaksinasi ini diharapkan nanti memberikan reaksi antibodi virus vaksin ini secara bertahap. Diharapkan sudah mulai ada kekebalan. Kekebalan itu sudah dipengaruhi bagaimana respons imunitas. Yang kami pesankan agar tetap menjaga kesehatan,” ungkapnya.
Farida menjelaskan, terkait dengan kuliah offline atau tatap muka juga meski nanti diperbolehkan tetapi betul-betul harus diatur sedemikian rupa. “Artinya mahasiswa juga belum divaksin. Tapi ini adalah bagian dari persiapan, mudah-mudahan ada kebijaksanaan dari masing-masing prodi terkait prioritas kegiatan misal kegiatan praktikum atau skil yang membutuhkan hands on itu mungkin yang jadi prioritas,” tuturnya.
Dosen Teknik Sipil, Ahmad Sulhani mengatakan, Setelah divaksin ia rupanya lebih percaya diri untuk melakukan kegiatan di luar rumah. ”Hilang was-was, tapi tetap menjaga jarak, tapi lebih menurun rasa was-wasnya. Alhamdulillah juga Untirta memfasilitasi dosen untuk bisa divaksin karena di kampus-kampus lain belum semuanya melakukan vaksin,” katanya.(lemri)