KURUNGBUKA.com, SERANG – Rektor Universitas Sultan Ageng Tirtayasa (Untirta) melakukan ‘Arahan dan Evaluasi Prestasi Akademik dan Nonakademik Afirmasi Pendidikan Tinggi (Adik) Papua dan Papua Barat Tahun 2023’ di Ruang Multimedia (Convention Hall), Kampus Untirta, Sindangsari, Kabupaten Serang, Jumat, 6 Juni 2023.

Hadir dalam kegiatan ini Rektor Untirta Prof. Dr. Ir. H. Fatah Sulaiman, S.T., M.T., Perwakilan dari Kemendikbudristek Zulqarnain; Koordinator Bidang Kemahasiswaan Veri Sidik Priadi, SE., M.M.; Subkoordinator Kemahasiswaan Yayan S Ryan, S.E., M.M.; Subkoordinator Kelompok JF Informasi, Kesejahteraan Mahasiswa dan Alumni Gina Fithria, S.Pd., Subkoordinator Humas dan Protokol Adhitya Angga Pratama, S.Sos., M.I.Kom., 49 mahasiswa Adik Papua dan staf di lingkungan Untirta.

Prof. Fatah dalam sambutannya mengatakan, mahasiswa Adik Papua ini memiliki amanah untuk menyampaikan nilai-nilai JAWARA di Papua nanti. JAWARA yang dimaksud adalah Jujur, Adil, Wibawa, Amanah, Religius dan Akuntabel.

“Untirta menerima dengan tangan terbuka teman-teman dari Papua baik dengan skema program afirmasi maupun lewat skema jalur yang lain. Jadi saya sampaikan ini bagian dari keluarga besar kami. Teman-teman sudah menjadi JAWARA Untirta semua,” kata Rektor.

“Kenapa saya kumpulkan hari ini, saya ingin bersilaturahmi sesuai arahan dari Kementerian untuk mengecek seluruh mahasiswa Adik,” imbuhnya.

Sementara Zulqarnain menyampaikan, Adik Papua berkuliah di Untirta sudah barang tentu dalam rangka untuk mencari ilmu. “Adek-adek semua adalah orang pilihan. Nanti kalau sudah lulus diminta untuk kembali ke daerahnya,” tuturnya.

Ia menambahkan, mahasiswa Adik ini juga perlu menyesuaikan diri dengan lingkungan di Banten yang sudah barang tentu berbeda dengan daerahnya. Selain itu, mereka juga harus fokus sehingga bisa lulus tempat waktu dalam 14 semester.

“Kita mengharapkan teman-teman betul-betul belajar di sini. Kalau bisa ada semacam target empat tahun selesai. Karena ini ada informasi jadi pemerintah pada tahun 2021-2022 bahwa penerimaan di BUMN dari Papua berjumlah 900, yakni BNI, BRI, Bank Mandiri, Angkasa Pura, Pertamina dan masih banyak lagi. Ini merupakan kebijakan pemerintah untuk menyerap teman-teman mahasiswa yang sudah lulus,” tegasnya.

Atinus Lagoan, Mahasiswa Adik Papua jurusan Ekonomi Pembangunan Semester 4 mengatakan, mahasiswa Adik memerlukan asrama untuk tempat mereka tinggal.

Hal ini direspons positif oleh Rektor dan akan disampaikan ke Kementerian. Kemudian usai acara Rektor memberikan apresiasi kepada tiga Adik Papua yang sudah berani menyampaikan aspirasinya di antaranya Meriana, Atinus Lagoan dan Malek Tipagaw. (Adv/dhe)