KURUNGBUKA.com – Tinggal di tempat yang aneh tidak membuat hari-hari hanya putus asa, kecewa, dan kemurungan. Anak yang memiliki hak belajar dan bermain menemukan cara atau jalannya. Zhang Wei dalam novel berjudul Looking for the King of Fish (2021) menceritakan anak yang berusaha memahami segala yang terjadi di rumah dan sekolah.

Tempat yang didatangi untuk belajar jauh dari rumah. Ia yang harus menempuh perjalanan jauh tapi digembirakan dengan pemandangan. Anak itu tidak selalu merugi saat ingin mengetahui banyak hal dan menanggung lelah. Yang diceritakan: “Setelah melintasi dua bukit, sampailah kami di lembah sungai. Di sini merupakan tempat berkeloknya aliran sungai, tempai ini menjadi mengagumkan.” Anak yang menemukan tebusan lelah.

Kondisi alam itu menyadarkan adanya misteri dan mimpi yang ingin dipenuhi. Gambaran indah: “Separuh sisi lembah sungai merupakan hamparan air kehijauan. Di tepiannya, ada sepetak kecil tanah yang rata. Di bawah pohon siprus ada dua gubuk jerami. Itulah sekolah kami.”

Pembaca membayangkan kesederhanaan. Namun, yang terpenting adalah belajar. Anak memiliki hari-hari yang membuatnya bertambah pengetahuan. Di gubuk untuk belajar, anak-anak dari pelbagai arah berdatangan. Di situ, mereka dapat merasakan kebersamaan, tidak hanya mati-matian belajar. Di tempat yang aneh, anak tidak merasa selalu sendirian atau terpisah dari yang lain. Keinginan belajarr (bersama) membuat mereka saling mengenal dalam membentuk kepribadian. Di rumah dan sekolah, anak dalam hasrat dan gejolak yang berbeda.

*) Image by Gramedia.com

Dukung Kurungbuka.com untuk terus menayangkan karya-karya penulis terbaik dari Indonesia. Khusus di kolom ini, dukunganmu sepenuhnya akan diberikan kepada penulisnya. >>> KLIK DI SINI <<<