KURUNGBUKA.com – (05/07/2024) Di Indonesia, banyak orang yang suka membaca buku-buku dari Prancis. Mereka bermaksud menikmati sastra, filsafat, budaya, pendidikan, dan lain-lain. Nama-nama pengarang dan beberapa bukunya sudah diakrabi di Indonesia. Nama yang penting dan berpengaruh: Roland Barthes.
Sosok dari Prancis, yang namanya mudah diucapkan dalam perkuliahan dan seminar. Para pembaca buku tak selesai untuk memberinya pujian atau kritik. Tulisan-tulisan Barthes telah datang dan menetap di Indonesia. Ia yang memberi tulisan-tulisan yang berusia panjang.
Susan Sontag mengenang Barthes sebagai pemikir dan penulis: “Ada banyak subjek yang diurai.” Di penerbitan buku, Barthes teranggap telat tapi kemampuannya menghasilkan tulisan-tulisan berbobot menjadikan para pembaca terpana, tak henti-hentinya.
Gurauan dari Susan Sontag: “Minta dia duduk di depan kotak cerutu, dia akan punya satu, dua, dan banyak ide untuk esai kecil. Ini bukan soal pengetahuan melainkan soal pengamatan yang tajam, transkripsi yang cermat tentang apa yang bisa dipikirkan tentang sesuatu.” Barthes yang menulis bukan cuma berbekal “ingin” dan pengecapan “produktif”.
Barthes mengetahui banyak hal, yang memungkinkan menulis banyak tapi tidak semua. Pujian yang terberikan: “Semua yang dia tulis menarik: lincah, cepat, padat, tajam.” Para pembaca di Indonesia pun mengakuinya. Yang tampak adalah usaha para penulis di Indonesia untuk “meniru” dan “mengikuti” yang sudah dihasilkan Barthes.
Maka, esai-esai yang beredar di Indonesia kadang mengingatkan kita dengan corak Barthes, yang telah berkelana ke pelbagai tema. Tulisan-tulisannya yang sampai ke Indonesia terbukti mujarab.
(Susan Sontag, 2022, Di Bawah Tanda Saturnus, Basabasi)
Dukung Kurungbuka.com untuk terus menayangkan karya-karya terbaik penulis di Indonesia. Khusus di kolom ini, dukunganmu sepenuhnya akan diberikan kepada penulisnya. >>> KLIK DI SINI <<<