KURUNGBUKA.com, SERANG – Fourcolours Films menggelar acara Syukuran Film Yuni bersama seluruh pemain beserta kru yang terlibat dalam produksi film Yuni. Acara bertempat di Pokel Garden Resto, Kota Serang, Minggu (26/12/2021).

Ifa Isfansyah, Produser Film Yuni bercerita bahwa kata syukuran bukan berarti karena Film Yuni mendapatkan penghargaan atau Film Yuni banyak bertemu penonton di bioskop tapi ia merasa proses pra-produksi dalam film ini yang harus disyukuri karena energinya besar sekali sampai kemudian manfaat-manfaatnya berdatangan.

“Kemaren saya juga terharu sekali, Novel Yuni akhirnya bisa terbit yang ditulis oleh Ade Ubaidil. Rasanya memang pertemuan-pertemuan ini harus kita manfaatkan dan kita syukuri. Rasanya, memang selalu ingin punya alasan untuk kembali lagi ke Serang terutama ke temen-temen yang terlibat dalam Film Yuni,” ucapnya saat memberi sambutan.

Ia mengaku terakhir bertemu selengkap ini ketika pemutaran pertama di Rumah Dunia. “Setelah itu, Film Yuni melakukan perjalanannya, bertemu penonton dari luar negeri, dari Indonesia. Ini baru awal semoga Film Yuni berumur panjang. Akhir tahun ini, kita isi dengan bersyukur,” sambungnya.

Selain itu, Kamila Andini selaku Sutradara Film Yuni mengaku memiliki keluarga besar di Serang, Banten. “Asisten Sutradara Film ini pun asli orang Serang, Rambat. Sepertinya enggak mungkin, ada acara syukuran Film Yuni di Serang, ia tidak hadir,” katanya menunjuk Rambat yang duduk bersama para kru dan pemain lokal.

“Saya sendiri sebagai Sutradara, selama promo Film Yuni banyak ditanya, apa sih yang bisa bikin Mba Dini untuk bisa bikin film selugas ini, sejujur ini bahkan sepenting ini? Apa yang melandasi keberanian atau kejujuran itu? Saya juga selalu bilang, karena saya selalu ditemukan oleh orang-orang yang juga punya visi yang sama. Sama-sama jujur, berani, pengin membuat sesuatu yang baik. Tentu saja, tanpa kalian semua yang ada di sini Film Yuni gak akan sampai pada titik ini. Jadi itu, yang saya syukuri; pertemuan, perjalanan kita bersama. Semoga selalu ada pertemuan-pertemuan berikutnya dan waktu yang tepat di penghujung tahun untuk berkumpul bersama keluarga buat saya. Terima kasih,” ungkapnya.

Gol A Gong selaku Pendiri Rumah Dunia, menanggapi bahwa sekarang komunitas-komunitas di Banten sedang euforia membuat film-film pendek dengan format, katakanlah format youtube tapi proses kreatif pra-produksi sudah mulai diikuti. Contohnya casting. Artinya, euforia dari Film Yuni berdampak positif kepada perfilman di Banten.

“Saya dengan Toto terutama, mengalami hal yang panjang di Banten. Perfilman di Banten sangat minim waktu itu. Nah, sekarang muncul euforia dari Film Yuni. Saya menunggu dari Film Yuni, bagaimana orang Banten membuat film, apa pun itu. Terutama anak-anak Rumah Dunia dan Komunitas Bahasa Jawa Serang. Kita jangan euforia saja, kenapa kita nggak memproduksi film sendiri?” terangnya.

Ia juga menyampaikan rasa terima kasihnya kepada Ifa Isfansyah, Kamila Andini, Rambat, dan semua yang terlibat.

“Sekali lagi, saya hanya bisa mengucapkan rasa syukur atas pertemuan ini dan mudah-mudahan ini adalah milestone; tonggak pertama yang akan tercatat dalam sejarah perfilman kontemporer di Banten, di era literasi digital dimana segalanya serba mudah. Semuanya, dimulai dari Film Yuni. Terima kasih,” katanya. (fik)

Sampai berita ini ditayangkan, film Yuni masih nangkring di 40 bioskop seluruh Indonesia setelah penayangannya sejak 9 Desember lalu. Terhitung hari ini, Film berbahasa Jawa Serang dan Sunda Banten ini sudah ditonton lebih dari 112.498 kali.