KURUNGBUKA.com, TANGERANG – Sebanyak seratus lima puluh guru Bahasa dan Sastra Indonesia jenjang SMA se-Kota Tangerang dan Tangerang Selatan hadiri Bimbingan Teknis (Bimtek), Peningkatakan Kapasitas Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) Bahasa dan Sastra Indonesia yang diadakan oleh Kantor Cabang Dinas (KCD) Pendidikan Kota Tangerang. Kegiatan tersebut berlangsung pada Rabu (15/11/23), bertempat di SMAS Yuppentek 1 Kota Tangerang di Jalan Perintis Kemerdekaan.
Hadir dalam kegiatan tersebut Pengawas Pembina SMA Ma’ruf Budi Harsojo, Ketua MGMP Bahasa dan Sastra Indonesia Kota Tangerang Selatan, Nurul Amal. Ketua MGMP Bahasa dan Sastra Indonesia Kota Tangerang, Dewi Maya Sari dan Rahmat Heldy HS (Duta Baca Provinsi Banten). Nama-nama di atas sekaligus didaulat untuk memberikan materi terkait dengan Peningkatan Kapasitas Guru Bahasa dan Sastra Indonesia Se Kota Tangerang dan Tangerang Selatan.
Kegiatan tersebut dibuka oleh Ketua KCD Teguh Setiawan sekaligus didampingi oleh Kepala Seksi KCD SMA, Niken Indah Sulistiani. Dalam sambutannya Setiawan memberikan informasi pada peserta, bahwa literasi kita masih sangat kurang dan ini merupakan tantangan kita semua khusunya Guru Bahasa dan Sastra Indonesia.
“Tantangan kita saat ini minat baca anak-anak kita semakin berkurang mengingat anak-anak belum memanfaatkan gawai untuk meningkatkan literasi,” katanya. “Maka kita berkewajiban untuk membangkitkan kembali literasi anak-anak kita. Karena pundak literasi itu ada pada bapak ibu semua, Guru bahasa dan Sastra Indonesia. Walaupun kurikulumnya kurikulum merdeka bukan berarti anak-anak merdeka melakukan apa saja. Tapi kita dituntut untuk bisa menggairahkan anak-anak untuk semangat belajar. Kalau belajarnya bagus, maka nilai literasinya juga bagus,” tegasnya.
Dalam sambutannya, Setiawan menyampaikan bahwa gadget belum digunakan secara maksimal oleh siswa. Seperti, Youtube, Facebook, Tiktok dan lain-lain. Gadget yang seharusnya digunakan untuk meningkatkan literasi tetapi lebih sering dipakai main game.
Rahmat Heldy Hs salah satu dari empat pemateri yang hadir menekankan pentingnya dunia menulis bagi guru.

“Kita semua yang hadir di tempat ini adalah orang-orang terpilih untuk mengemban gerbang lokomotif literasi, Maka tidak boleh disia-siakan. Apa pun yang kita rasakan, alami, raba dan dengar maka tuliskan. Awalnya menulis itu terasa berat. Tapi lama-lama kalau sudah candu menjadi nikmat,” katanya.
Rahel sapaan akrab Rahmat Heldy Hs, seraya meminjam hape peserta bintek menunjukan bagaimana menulis itu mudah jika ada kemauan.
“Kita tidak pernah tahu ada berapa foto dan video dalam memori hape ini. Sambil mengangkat tangan dan menunjukan pada peserta. Bisa jadi ada ratusan bahkan ribuan foto dan video. Maka berangkatlah menulis dari foto dan video yang ada. Menulis dari sesuatu fakta yang ada berdasarkan gambar, lalu masuk ke ruang piksi. Maka hasil karya yang nantin muncul, bisa jadi esai, artikel, puisi, cerpen dan lain sebagainya. Jika saja satu foto bisa dibuat satu puisi, Maka akan terkumpul seribu puisi,” tegasnya.
Pada waktu yang bersamaan Dewi Maya Sari Selaku Ketua MGMP Kota Tangerang menjelaskan prihal diadakannya kegiatan Peningkatan Kapasitas Guru Bahasa dan Sastra Kota Tangerang dan Tangerang Selatan.
“Kegiatan ini awalnya diadakan dalam rangka memperingati bulan bahasa, namun dilihat dari rapot mutu sekolah bagian literasi nilainya menurun drastis. Maka kegiatan ini dilakukan tujuannya untuk menyegarkan kembali guru-guru bahasa Indonesa supaya bersemangat dan menggerakan literasi di sekolah masing-masing,” pungkasnya. (rh/dhe)
Komentar