KURUNGBUKA.com, SERANG – Sekolah Menulis Banten (SMB) selain diikuti oleh guru-guru dari kabupaten dan Kota Serang, juga terdapat salah satu peserta bernama Sohari (42), yang merupakan ketua RW Kampung Bojong, Desa Sukadalem, Kecamatan Waringinkurung, Kabupaten Serang.
Ditemui usai mengikuti pelatihan menulis cerpen yang berlangsung di sekretariat SMB, Perumahan Griya Bukit Intan, Blok H.2 No.3, Ds. Sukabares, Kec. Waringinkurung, Kabupaten Serang, Provinsi Banten, Sohari mengaku dirinya sudah sejak dulu suka menulis.
“Sejak SMA saya sudah suka pelajaran bahasa Indonesia. Saya juga senang membaca buku cerita. Seiring berjalannya waktu, saya jadi tertarik pada dunia tulis-menulis, untuk itu saya tertarik belajar di SMB ini,” kata Sohari, Minggu (22/1/2023).
Sohari yang merupakan lulusan S1 jurusan Ekonomi di Panca Sakti Bekasi (2017) menambahkan, kelas menulis SMB ini bagus untuk menambah ilmu tentang langkah-langkah menulis cerpen.
“Setelah mengikuti kelas ini saya jadi tahu lebih dalam tentang cara menulis yang baik. Selain itu, saya juga diajari cara menyusun kalimat agar enak dibaca,” kata Sohari.
Rahmat Heldy HS atau biasa disapa Rahel, Direktur SMB sekaligus tutor menulis menjelaskan pembahasan cerpen pada pertemuan pertama ini mengenalkan ciri-ciri cerpen dan bentuknya dengan menelaah cerpen-cerpen yang dimuat di koran nasional, seperti koran Kompas, Sindo dan lain-lain.
“Kita sengaja mengenalkan cerpen-cerpen tingkat nasional, agar para peserta bisa belajar dan menelaah bagaimana para penulis hebat membuat kalimat pembuka cerpen dan membahas isi cerpennya,” kata Rahel, saat ditemui usai acara.
Rahel menjelaskan kelas cerpen ini akan berlangsung selama satu bulan atau 4 kali pertemuan.
“Akhir dari kelas ini nanti kita akan membuat buku antologi karya para peserta SMB,” papar penulis novel Guruku Sayang Dibuang Jangan ini.
Ahmad Wayang, wakil Direktur SMB menjelaskan pada kelas cerpen ini mayoritas diikuti oleh guru-guru dari Kabupaten dan Kota Serang.
“Selain para guru juga ada satu peserta dari RW Kampung Bojong. Beliau sangat antusias belajar menulis,” kata Wayang.
Salah satu peserta SMB Sofia Dewi Safril (40), yang juga merupakan salah satu guru di SMPIT Al-Izzah Serang, mengaku pernah mengikuti kelas menulis Rahmat Heldy.
“Sekarang saya ikutan lagi. Kalau ikut SMB ini saya jadi termotivasi untuk terus menulis,” kata Sofia.
Sofia berharap dari kelas SMB ini ia bisa menjadi penulis yang terkenal.
“Harapan saya mengikuti SMB ini saya bisa menjadi penulis best seller,” terang Sofia yang sudah menulis 18 buku antologi.
Di tempat yang sama, Sohimi (27), peserta SMB dan juga salah satu guru SDIT Al-Irsyad Banten mengaku senang bisa bergabung di SMB.
“Saya juga sempat menulis cerpen, tapi sekarang sudah jarang. Dengan bergabung di SMB ini saya jadi termotivasi menulis lagi. Ditambah materi yang disampaikan tutornya bagus dan mudah dipahami,” tutup Sohimi mengakhiri obrolan. (rin/dhe)