LEBAK – Bupati Lebak, Iti Octavia Jayabaya memberikan sambutan dalam pembukaan Festival Seni Multatuli (FSM), di Museum Multatuli, Lebak, Senin (9/9).
Dalam sambutannya, Iti banyak menyoroti terkait persoalan spirit yang dimiliki oleh seorang Multatuli. “Multatuli bukan sosoknya yang kita puja tapi spiritnya yang kita jaga. Untuk mengentaskan kemiskinan dan kebodohan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” ujarnya.
Iti menuturkan, festival ini bisa jadi contoh untuk festival lain dan even berskala nasional serta diharapkan daerah lain bisa turut menyelenggarakan festival serupa, untuk meningkatkan kualitas daerah. “Bukan tidak mungkin FSM jadi festival berskala internasional,” tuturnya.
Iti mengatakan, tahun ini FSM digelar lebih lama dari tahun lalu yakni 9-15 September. Sebab menurutnya, itu akan lebih menarik dan dikerjakan dengan semangat gotong royong Lebak yang kaya dengan kultur budaya lokal di tengah arus deras teknologi.
“Yang mampu bertahan saat ini, bukan siapa yang kuat, tapi siapa yang cepat dalam era Digital 4.0 ini. Lebak bisa jadi role model untuk daerah lainnya di Banten,” katanya.
“Kerja belum selesai. Perjuangan mengentaskan kemiskinan dan kebodohan harus ditingkatkan dan diupayakan. Melawan terhadap ketertinggalan, kita harus mencontoh spirit Multatuli. Sepanjang kita konsisten untuk berjuang pasti ada jalan,” ungkap Iti menutup pidatonya. (Lamri)