“Ibuku tak pernah bercerita tentang hidupnya di Cina. Namun, ayahku berkata, dia telah menyelamatkan ibuku dari hidup yang sangat mengerikan di sana. Tragedi yang tak sanggup diceritakan ibuku. Ayahku dengan bangga memberinya nama dalam dokumen imigrasinya: Betty St Clair. Mencoret nama lahirnya: Gu Ying-Ying. Lalu, dia mencantumkan tahun kelahiran yang salah: 1915. Yang seharusnya: 1914. Maka dengan satu goresan pena, ibuku kehilangan namanya…”

(Amy Tan, The Joy Luck Club, Gramedia, 1994)

KURUNGBUKA.com – Yang mengingat Cina awal abad XX mendapatkan seribu tragedi. Di lembaran sejarah, para pembaca mengetahui masa lalu itu perang dan perselisihan. Cina dalam babak peradaban yang berisi darah dan maut. Kematian seolah menjadi tema yang terlalu biasa saat Cina menghadapi pelbagai perubahan. Yang berubah itu akibat perang atau perdebatan akar kebudayaan. Kemunculan dan pembesaran ideologi-ideologi ikut meruwetkan Cina, yang memasuki abad XX dengan babak belur.

Cina yang terbaca sebagai tragedi sulit dikhatamkan oleh orang yang kehabisan air mata. Sejarah yang panjang tidak membuat Cina hancur lebur meski dalam seribu tragedi. Abad XX justru menjadi abad yang sangat menentukan untuk menyusut atau menjadi besar. Cina mustahil tamat. Yang terjadi adalah kebangkitan dan penciptaan keajaiban-keajaiban. Kita membuktikannya pada abad XXI. Cina yang akbar dan menguasai dunia, yang pasti dipengaruhi tragedi-tragedi dari abad XX.

Amy Tan menuli novel yang menguak tragedi melalui tokoh-tokohnya. Ia tidak bermaksud menulis buku sejarah tapi menyuguhkan cerita, yang memuat ingatan-ingatan silam. Pada suatu masa, Cina adalah album tragedi, yang membuat orang-orang membuat keputusan selesai dalam pedih atau melanjutkan hidup tapi bergerak jauh ke negeri orang.

Yang muncul dalam kalimat-kalimat Amy Tan adalah sejarah yang kelam. Namun, yang ditulisnya adalah sosok. Kita dikenalkan sosok perempuan yang memilih tidak menceritakan dirinya di Cina. Tanah asal itu memang rimbun cerita tapi ibu punya hak menutup ceritanya. Perempuan itu tidak mengharuskan dirinya tampil dalam pengisahan Cina.

Di Cina, ia dalam tragedi yang mengerikan. Pembaca belum ingin mengusut semua tragedi yang tercipta dan mengubah hidup. Ia tidak selamanya berada di Cina untuk mutlak menderita dan menyelesaikan rangkain tragedi. Yang terjadi adalah bergerak dengan kehadiran dan keterlibatan orang lain. Ibu berpindah ke Amerika Serikat. Di rentetan sejarah, migrasi orang-orang Cina ke Amerika Serikat membentuk “roman besar dan panjang”, yang dampaknya sangat berpengaruh sampai sekarang.

Pengarang memberi cerita yang membuktikan siasat hidup melalui (perubahan) identitas. Nama yang berubah bukan hal yang biasa. Di Cina, pasti itu masalah yang sangat rumit, yang tidak boleh dengan entengnya terjadi meski terpaksa dalam masalah imigrasi. Nama adalah identitas, yang terbawa dan melekat sejak ia mengalami hidup di dunia. Nama yang inginnya membawa peruntungan. Namun, tragedi mengakibatkan nama itu berubah. Apakah perubahan nama berarti perubahan nasib agar terlepas dari tragedy-tragedi? Yang bersiasat bukanlah pemilik nama. Akhirnya, sosok itu bernama baru, yang meninggalkan jejak Cina.

Perubahan pun terjadi dalam tahun kelahiran. Tahun itu tetap kebenaran identitas tapi mengalami perubahan akibat sengaja atau salah. Kita tidak mengetahui tahun itu pembuktian sejarah Cina atau sekadar biografi sosok yang merana, berharap mendapat pemulihan atau arah hidup yang berbeda di negara lain. Nama dan tahun yang berubah tidak membuang masa lalu. Identitas asal tetap saja terkuak meski tersembuyi dan tertutup lama.

Fragmen dalam novel gubahan Amy Tan membuat kita cermat berpikir tentang dokumen. Di dokumen yang berisi kata-kata, stempel, tanda tangan, dan logo, kita mendapat cerita-cerita yang membawa tragedi tapi menginsafi bakal ada guncangan-guncangan manusiawi.

*) Image by dokumentasi pribadi Bandung Mawardi (Kabut)

Dukung Kurungbuka.com untuk terus menayangkan karya-karya penulis terbaik dari Indonesia. Khusus di kolom ini, dukunganmu sepenuhnya akan diberikan kepada penulisnya. >>> KLIK DI SINI <<<