KURUNGBUKA.com – Melihat foto-foto keluarga belum tentu memberi penjelasan yang sempurna. Di lembaran foto yang dipandangi, anak kadang penasaran dan mendapatkan misteri yang tidak mudah terjawab. Foto menandakan keutuhan keluarga sekaligus membingungkan saat sosok-sosok tidak terdapat dalam foto. Padahal, foto-foto dibuat berbeda tahun, yang artinya tidak semua anggota keluarga akan tampak atau hadir.

Di novel berjudul Madicken dan Lisabet (2015) yang digubah Astrid Lindgren, pembaca menjadi terhibur saat anak-anak memasalahkan foto. Yang digugat Lisabet: “Kenapa dia tidak ada di foto ketika Madicken berusia satu dan dua tahun.” Madicken menjelaskan bahwa Lisabet belum lahir. Maka, ia tidak ada dalam foto. Hal itu membikin sedikit masalah.

Lisabet memang belum terlahir di dunia. Penjelasan pun diperlukan agar Lisabet tidak ngambek dan terjerat kebingungan. Anak-anak itu perlahan bercakap dan mengerti sedikit demi sedikit. Lisabet mendapat penjelasan bahwa dirinya masih menjadi malaikat kecil di surga sebelum dilahirkan ke dunia.

Yang menyenangkan, Lisabet berani berimajinasi: “Ya, aku malaikat kecil. Tetapi, kadang-kadang aku terbang turun ke toko permen dan semua malaikan di surga senang sekali ketika aku kembali membawa berkantong-kantong permen.” Pembaca diajak mengenali anak-anak yang berimajinasi tentang manusia dan malaikat. Mereka pun membedakan surga dan dunia.

Akhirnya, anak-anak itu bermain menjadi malaikat. Mereka mendapat gambaran malaikat dari kitab suci atau gambar-gambar yang dilihat di buku. Dandanan malaikat yang indah dan tingkahnya yang istimewa. Anak-anak yang menjadi malaikan adalah keluguan, kegembiraan, dan kebaikan.

*) Image by Doriantari

Dukung Kurungbuka.com untuk terus menayangkan karya-karya penulis terbaik dari Indonesia. Khusus di kolom ini, dukunganmu sepenuhnya akan diberikan kepada penulisnya. >>> KLIK DI SINI <<<